JIHAD MELAWAN COVID 19

JIHAD MELAWAN COVID 19

- in Headline, OPINI
0

Oleh: Silfia Hanani

Mengikuti berita dan realita akhir-akhir ini terasa begitu mengerikan wabah mengancam kita. Hari Sabtu (25/3-2020) diberitakan seorang positif terjangkit wabah virus covid 19 meninggal dunia di Padang.

kita berharap persitiwa ini menjadi pelajaran bagi kita, dan harus sungguh-sungguh melawannya.

Corona berdampak begitu signifikan terhadap sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, politik dan bahkan terhadap sosial-keagamaan.

Kita tidak dapat menganggap hal ini sesuatu yang remeh temeh lagi, tetapi segenap kita sudah harus melakukan jihad untuk melawannya, dengan mengikuti aturan-aturan yang diberikan oleh pemerintah.

Tidak mungkin kita bersitegang dengan seenak perut lagi, jika kita ingin selamat dan menyelamatkan nyawa. Tidak ingin mati konyol!

Tidak usah kita saling menyalahi lagi, kini kita butuh saling bekerja keras untuk menanggulangi.

Kita berjihad bersama dan berjanji bersama untuk membasminya, tidak ada guna lagi mencari siapa yang salah.

Sekali lagi mari kita berjihad untuk memutus mata rantai penyebaran wabah yang menakutkan ini.

Kita tidak ingin bernasib seperti Wuhan atau Itali, begitu banyak nyawa-nyawa tak terselamatkan.

Bahkan untuk pemakaman pun antri berhari-hari. Rumah sakit over doses daya tampungnya, tenaga medis pun tidak lagi sebanding dengan jumlah penderita, Mencekam!

Segera kita berjihad, supaya negeri ini tidak sampai seperti yang dimikian.
Individu kita harus berjihad untuk membantu tujuan bersama kita.

Berjihad untuk menjaga kebersihan selalu, baik badani maupun lingkungan. Bukankah kebersihan itu juga bahagian dari iman, seperti ajaran agama yang kita amalkan selama ini.

Maka ditengah-tengah kondisi seperti sekarang kita kencangkan pengamalan itu, berjihad mengamalkannya dengan sekuatnya.

Jangan luput itu! Individu kita juga berjihad untuk menjaga diri dari kerumunan sekali pun rasanya pahit hubungan kontak sosial kita terbatasi dan terganggu.

Bahkan kita dirumahkan hingga tidak bebas melakukan gerak sosial yang selama ini sudah menjadi bahagian dalam kehidupan kita.

Tapi apa boleh buat, dalam kondisi sekarang, itu yang dibutuhkan, memperkecil jarak sosial jazat kita, untung jarak sosial virtual kita tidak terganggu, sehingga hubungan minannas tidak totalitas terputus.

Masih bersyukur kita, masih bisa berkomunikasi dan masih bisa berinteraksi dengan bebas di dunia virtual atau maya.

Iniduvidu kita juga harus berjihad, tidak bebas kian kemari melanglang buana, termasuk pulang kampung menemui handai tolan dan sanak saudara.

Kita tahan rasa rindu kita, demi memutus rantai wabah ini, bukan memutus rantai hubungan persaudaraan kita, toh! kita masuh bisa berhubungan melalui komunukasi sebagai penyambung persaudaraan tadi.

Individu kita juga harus berjihad untuk selalu mematuhi aturan yang dibuat pemerintah terkait untuk pencegahannya.

Jangan ngeyel tetapi bagaimana kita harus menjadi manusia yang rasional dan logis, bukan menjadi manusia yang menceloteh tak terkendali ditengah-tengah kegalauan ini.

Kita ikuti aturan itu, sehingga tujuan kita bersama bisa terlaksana dan derita bisa cepat pulih seperti semula.

Tentu jangan lupa dibalik itu semua, beribadah dengan khitmat selalu dekat diri kepada Tuhan, sekalipun tidak di masjid! Semoga saja kita terhindar dari semua. Semoga pemerintah berjihad dengan sungguh pula, berdoa kita bersama semoga pula badai wabah ini cepat berlalu. (***)

Leave a Reply