Menakar Kinerja Guru Profesional

Menakar Kinerja Guru Profesional

- in Headline, OPINI
0

Oleh : Irma Yunita

Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bukittinggi

Peningkatan mutu pendidikan berkaitan erat dengan usaha peningkatan kematangan dan kemampuan profesional guru dalam pembelajaran yang nantinya mampu mengantisipasi tantangan-tantangan dalam pendidikan.

Mutu pendidikan sangat tergantung pada komponen-komponen yang terdapat dalam pendidikan, diantara komponen yang sangat mempengaruhi berhasil tidaknya pendidikan adalah tergantung dari kualitas guru.

Guru yang profesional adalah guru yang mampu berdedikasi dengan semua elemen yang ada, baik dengan siswa, guru, dan tenaga kependidikan , kepala sekolah dan masyarakat lainnya.

Guru professional juga berarti guru yang ahli dibidangnya dan berlatarbelakang dari pendidikan.

Oleh karena itu, guru merupakan faktor penentu bagi keberhasilan proses belajar mengajar didalam lembaga pendidikan.

Keberadaan guru sebagai pentransfer ilmu haruslah memiliki kreatifitas dalam menyampaikan ilmunya kepada siswa.

Apalagi ilmu agama yang memiliki peran sangat urgen dalam menentukan keselamatan seseorang dunia akhirat, sehingga guru dituntut tidak hanya kreatif dalam metode penyampaian tetapi juga memiliki bekal ilmu psikologi.

Kesuksesan siswa memahami ilmu yang diberikan guru dipengaruhi oleh banyak faktor, selain aspek kognitif juga latar belakang keluarga termasuk minat siswa (psikologi siswa).

Pembinaan terhadap guru merupakan kegiatan penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya dan secara khusus untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kepala sekolah memiliki tugas membina dan membimbing para guru terutama menciptakan profesionalitas seorang guru.

Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan kegiatan pembinaan yang dapat mempercepat proses peningkatan kompetensi para guru dalam mengelola pembelajaran di kelas.

Oleh karena itu, supervisi difokuskan pada penataan atau peningkatan suasana pengajaran dan pembelajaran yang efektif.

Dengan demikian terdapat dua hal (pandangan) yang harus dipikirkan. Pertama, pelaksanaan aktivitas mengajar dan pembelajaran. Kedua, hal-hal yang mendukung aktivitas mendidik dan belajar.

Pengawas atau supervisor berperan sebagai gurunya guru.

Supervisor harus memiliki kemampuan yang matang dalam hal manajerial organisasi sekolah, yakni dalam hal perencanaan program, mengorganisasikan pelaksana program.

Supervisor harus mengevaluasi program tersebut bersama tim, apakah terjadi penyimpangan kegiatan terhadap tujuan program, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Dengan kemampuan tersebut maka supervisi akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memajukan pendidikan.

Pengawasan serta supervisi pembelajaran sangat penting dalam meningkatkan mutu serta kesuksesan sistem pembelajaran.

Tetapi saat ini, ada beberapa problematika yang perlu ditangani supaya pengawasan serta supervisi pembelajaran bisa berperan secara efisien.

Dalam artikel ini, kita hendak membahas sebagian tantangan yang dialami dalam pengawasan dan supervisi,kemudian membagikan harapan-harapan untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Salah satunya yang sering adalah supervisi dianggap sebagai penilaian kinerja guru, tujuan dari supervisi hanya dilihat dalam arti sempit, yaitu untuk memenuhi kepentingan akreditasi saja, dan kegiatan supervisi hanya sebagai formalitas.

Tantangan terbanyak yang dihadapi yaitu kekurangan sumber energi manusia yang berkualifikasi dalam bidang pengawasan serta supervisi pembelajaran.

Diperlukan tenaga yang terampil serta berpengetahuan luas untuk melaksanakan pengawasan yang efisien.

Tercantum dalam uraian tentang kebijakan pembelajaran dalam metodologi pengajaran yang efisien serta pengetahuan tentang perkembangan terbaru dalam dunia pembelajaran.

Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya buat meningkatkan pelatihan serta pengembangan para pengawas serta supervisor pembelajaran guna menguatkan kompetensi mereka.

Tidak hanya itu, ada permasalahan kecukupan sumber energi finansial juga sering mempengaruhi pengawasan serta supervisi pembelajaran .

Anggaran yang terbatas kerap kali sebagai penghalang dalam melakukan tugas pengawasan dengan baik.

Keterbatasan dana bisa membatasi pelaksanaan kunjungan lapangan, pengadaan perlengkapan pendukung, dan program pelatihan serta pengembangan yang dibutuhkan .

Selain itu kurangnya dana untuk melatih dan mengembangkan staf pengawas, atau keterbatasan dalam mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk supervisi yang efisien.

Berarti untuk pemerintah serta pihak terkait agar dapat memberikan prioritas yang lebih besar pada alokasi anggaran untuk pengawasan serta supervisi pembelajaran mengingat pentingnya kedudukan supervisi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

Selanjutnya pertumbuhan teknologi data juga membawa tantangan baru dalam pengawasan serta supervisi pembelajaran Pemakaian teknologi dalam pendidikan semakin berkembang, termasuk pembelajaran daring dan evaluasi berbasis komputer.

Namun, hal ini juga memerlukan pengawasan yang cermat untuk memastikan bahwa pendidikan berbasis teknologi ini efektif dan aman.

Supervisi elektronik yang dapat digunakan meliputi aplikasi zoom, google meet, dan whatsapp group.

Dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kebijakan serta langkah yang cocok dalam mengawasi implementasi teknologi dalam pembelajaran serta memahami penggunaannya untuk menunjang tujuan pendidikan yang maksimal.

Tantangan berarti yang lain yaitu memastikan adanya akuntabilitas dan transparansi dalam pengawasan dan supervisi pendidikan.

Sangat sering pengawasan serta supervisi dianggap sebagai tugas formalitas yang tidak mempunyai akibat nyata terhadap revisi pembelajaran.

Berarti para pengawas serta supervisor dapat meyakinkan kalau penemuan mereka diberikan atensi sungguh-sungguh oleh seluruh pihak terkait serta diimplementasikan dengan aksi yang nyata.

Dalam perihal ini, transparansi dalam laporan hasil pengawasan serta supervisi menjadi berarti supaya warga bisa mengetahui keadaan pembelajaran secara jelas serta dapat mencari solusi dari permasalahan yang ada guna kemajuan pendidikan. (***)

Leave a Reply