Tangis Pilu, Korban Longsor Solok

Tangis Pilu, Korban Longsor Solok

- in Headline, News, SOLOK
0

SOLOK, bakaba.net — Pasangan suami  istri Tarmizi (46) dan Yeni (44) tidak kuasa menahan haru, suara isaknya begitu pilu menyayat hati, membayangkan kedua anak terkasih mereka menjadi korban meninggal saat tebing menghantam tempat tinggal keluarga kecil nan bahagia itu.

Gubernur Nasrul Abit aat mengunjungi rumah duka Rabu (20/06) terlihat Yenni korban selamat dalam bencana tanah longsor di Jorong Sarik Ateh, Nagari Sarik Alahan Tigo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar, Jum’at lalu.

Yeni ibunda korban tanpa henti menangis sembari memanggil-manggil nama anaknya. Tanpa disadari Nasrul Abit pun ikut terharu sambil mengusap matanya.

‘Ikhlaskan mereka buk. Biar mereka berdua tenang di alam sana,” ujar Nasrul Abit

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit yang sengaja mengunjungi pasangan itu juga terlihat haru menyaksikan duka yang menyelimuti keluarga pasangan Suami Istri itu.

Dalam isakan tertahan ibunda korban menceritakan peristiwa naas bencana longsor tersebut sambil terbata-bata.

“Malam itu hujan sangat lebat, tiba-tiba terdengar gemuruh. Longsor datang persis mengahantam rumah kami. Kami tidak sempat lari keluar. Dinding belakang rumah kami roboh menimpa kedua anak kami, pak Wagub,” ceritanya.

Lanjut ia menjelaskan kejadian ini pertama sekali diketahui oleh suaminya ketika terbangun karena mendengar dentuman akibat hantaman longsor. Kedua anaknya ikut tertimpa material bangunan.

“Saya selamat, hanya luka dibagian kaki sebelah kiri. Anak-anak saya sudah tidak ada lagi pak Wagub,” kata Yenni yang terus menanggis.

Gubernur Nasrul Abit didampingi  Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin bersama OPD terkait mengunjungi warga korban selain menyerahkan bantuan untuk meringankan kesulitan hidup yang dialami para korban,  juga ingin membicarakan rencana merelokasi korban ke tempat lebih aman.

“Pemerintah Provinsi Sumbar ikut  berduka atas kejadian dukaini, terutama keluarga Tarmizi dan Yenni yang kehilangan kedua anaknya yang tercinta. InsyaAllah mereka masuk surga, dan bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan sabar menghadapi cobaa ini,” ucap Nasrul Abit.

Dalam pertemuannya dengan keluarga korban dan masyarakat sekitar, Nasrul Abit menghimbau warga setempat untuk tetap berhati-hati pada saat hujan deras turun, karena wilayah Nagari Sarik Alahan Tigo ini berada pada lembah dan perbukitan rawan terjadi longsor.

“Ini musibah, Allah yang berkehendak. Untuk itu marilah kita jadikan ini sebagai intropeksi  dan hikmah dari Allah, untuk lebih berhati-hati dan waspada lagi pada saat musim hujan, yang jelas kita amat prihatin atas musibah ini,” ungkapnya.

Menanggapi rencana relokasi tersebut, salah seorang warga, Wardi (53), mengaku bersyukur jika pemerintah bersedia menyiapkan lahan sebagai tempat permukiman baru.

“Yang penting warga disini aman dan tidak jauh dari lahan pertanian. Atau kalau memang pemerintah mau menyiapkan lahan baru, saya pikir kita siap untuk direlokasi,” kata Wardi.

Warga setempat selama ini memang  hidup dalam kecemasan, apalagi saat cuaca buruk terjadi, mereka takut terjadi longsor yang bisa menimpa rumah dan merenggut korban jiwa,” tambahnya

Diberitakan sebelumnya, Jumat (5/6) sekitar pukul 02.00 WIB. Kakak beradik ini diketahui bernama Melsa Gustia Putri (20) dan Rafky Aulia Zikra (13). Mereka tertimpa material bangunan kediamannya yang dihantamkan material longsor. (FERI).

Leave a Reply