Oleh Muhammad Fadhil
Aksi unjuk rasa yang diikuti oleh elemen mahasiswa dari berbagai universitas di tanah air menuntut penolakan terhadap revisi Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana(RKUHP) dan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan Gedung DPR/MPR RI pada Selasa (24/9) adalah bukti ketidak mampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas negara.
Ditambah lagi beredarnya rekaman video di Jagat media sosial ketika siswa Sekolah Teknik Menengah (STM) berseragam lengkap, putih dan abu-abu ikut serta dalam unjuk rasa yang berakhir menegangkan tersebut.
Celetukan Rizki Direktur Administrasi Bakornas LEPPAMI PB HMI dalam instastorynya menuliskan #Kakakorasiadikeksekusi menjadi pembicaraan hangat dalam media sosial. Dikomfirmasi melalui WA, beliau mengatakan kehadiran adik-adik STM dalam unjuk rasa menandakan bahwa Indonesia berada dalam situasi genting.
“Kita sama-sama tau bahwa Agen of Change, Sosial Control,Guardian Of Value, dan Moral Force adalah peran dan fungsi Mahasiswa, dan pada hari ini kita sama-sama menyaksikan bahwa peran dan fungsi tersebut juga di pertunjukan oleh adik-adik STM yang turut serta membantu teman-teman mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi masyarakat” Ungkap Rizki.
Rentetan aksi demonstrasi Mahasiswa dari berbagai daerah beberapa hari ini merupakan keresahan mahasiswa terhadap lahirnya produk pemerintah tantang undang-undang yang tidak berpihak kepada keadilan rakat.
Saya meyakini kehendak mahasiswa adalah kehendak rakyat, apa yang di tuntut oleh mahasiswa ketika demontrasi semua demi kepentingan rakyat termasuk penolakan RKUHP dan RUU KPK. Bapak DPR yang terhormat jangan hanya diam, Bapak mesti dengar dan pertimbangkan apa saja yang menjadi tuntutan teman-teman Mahasiswa.
Tidak hanya terkait RKUHP dan RUU KPK yang harus di selesaikan, pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo juga harus menyelesaikan dengan cepat persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan. (***)
