FEBI IAIN BUKITTINGGI BERTEKAD WUJUDKAN PARIWISATA SYARIAH

FEBI IAIN BUKITTINGGI BERTEKAD WUJUDKAN PARIWISATA SYARIAH

- in Headline, KABA PENDIDIKAN
0

Oleh : M. Abdi SE, MM

Saat ini Pariwisata Syariah menjadi tujuan wisata baru di dunia. Utilizing the World Tourism Organization (UNWTO) mengungkapkan bahwa wisatawan muslim mancanegara berkontribusi 126 miliar dolar AS pada 2011. Jumlah itu mengalahkan wisatawan dari Jerman, Amerika Serikat dan Cina. Menurut data Global Muslim Traveler, wisatawan muslim Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang paling banyak berwisata. Namun, Indonesia belum termasuk dalam 10 tempat destinasi kunjungan muslim. Indonesia seharusnya bisa menangkap peluang ini. Berbagai upaya saat ini sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan membuat destinasi wisata syariah. Kampus sebagai pusat edukasi tentu harus mengambil peran.

IAIN Bukittinggi tahun ajaran baru ini membuka jurusan Pariwisata Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Menegaskan hal itu FEBI menggadakan seminar nasional dengan tema “Potensi dan Model Pengembangan Parawisata Syariah di Indonesia.” Dengan menghadirkan pemateri Nara Sumber : Riyanto Sofyan,BSEE,MBA, Buya Gusrizal Gazahar Dt Palimo Basa, Kepala Dinas Parawisata Bukittinggi Erwin dan Kepala dinas Pengembangan Parawisata Sumbar Didik Santoso. Hadir pada acara ini Kepala Dinas Pengembangan Parawisata Sumbar.Walikota Bukittinggi yang diwakili oleh Kepala Dinas Parawisata Kota Bukittinggi, Ketua MUI Sumbar, Praktisi Bank Syariah Se Sumbar,Koperindag Kota Bukittinggi, Masyarakat Industri Kreatif se Sumbar, Rektor, Wakil Rektor Kabiro, dan Direktur Pasca Sarjana dan Dekan Fakultas Parawisata UMSB dan civitas akademika IAIN Bukittinggi.

Dr . Ridha Ahida, M.Hum menyebutkan bahwa parawisata merupakan sumber devisa negara yang perlu dikelola dengan baik dan terencana khususnya parawisata yang islami dan dilaksankan secara syaraiah.

“Pariwisata syariah lebih dimaknai sebagai wisata religi, yaitu kunjungan-kunjungan ke tempat ibadah untuk berziarah atau tempat-tempat ibadah lainnya. Padahal, pariwisata syariah tidak terfokus pada objek saja, tetapi adab perjalanan dan fasilitas lainnya“

Dekan FEBI, H. Harfandi, SE, M.Si dalam sambutannya mengatakan Fakultas FEBI adalah fakultas yang sangat diminati oleh masyarakat pada pada saat ini. “hal ini dapat kita lihat dari data Penerimaan mahasiswa baru di kampus kita IAIN Bukittinggi khususnya pada jurusan Parawisata Syariah sudah ada mahasiswa yang terdaftar sebanyak 641 orang meskipun prodi ini baru di buka pad va tahun ajaran 2016/2017.”

Kepala Dinas Parawisata Bukittinggi menyebutkan bahwa sektor pariwisata dapat memberikan kontribusi yang positif khususnya parawisata syariah di bukittinggi. parawisata merupakan sektor handalan  sehingga kita harus mempunyai pemahamam yang sama terhadap sektor parawisata baik parawisata syariah maupun parawisata lainnya.

Riyanto Sofyan, BSEE,MBA (Ketua Tim Percepatan Parawisata Halal Kementerian Parawisata Republik Indonesia) Komisaris Utama PT Sofyan Hotels Tbk – Sofyan Hospitality mengatakan penerapan konsep halal pada produk dan jasa seperti dua sisi mata uang  dengan memperluas segmentasi pasar tanpa kehilangan pelanggan yang sudah ada.

Konsep Parawisata Halal menurutnya yaitu Tersedia makanan dan minuman yang terjamin kehalalannya, Tersedia fasilitas yang layak dan nyaman untuk bersuci dengan air, Tersedianya fasilitas yang memudahkan untuk beribadah dan Produk dan jasa pelayanan pada usaha-usaha beserta objek-objek wisata kondisif terhadap gaya hidup halal . Maka perlu Empat Pilar Pengembangan Parawisata Halal Kebijakan dan Regulasi, Pemasaran dan promosi, Pengembangan destinasi dan industri dan Peningkatan kapasitas.

Untuk itu Langkah strategisnya yaitu menciptakan dan mengembangkan icon serta mempromosikan  Destinasi wisata Halal unggulan indonesia. “Promosi dan Aktif melaksanakan leadership initiatives dalam rangka meningkatkan brand equity  Indonesia sebagai destinasi utama wisata halal dunia”

Buya Gusrizal  Gazahar Ketua MUI Sumbar menjalaskan konsep halal. “Halal adalah salah satu unsur yang harus terpenuhi dalam wisata syariah/islami, Halal dipandang, Halal dihuni, Halal dinikmati/dikonsumsi dan Halal di bawa pulang  berwisata. Berwisata adalah bagian dari safar yng hukumnya ditentukan berdasarkan tujuan, cara melakukan dan faedah”

Peran dan Fungsi Wisata menurutnya yaitu Penguatan dan penyegaran keimanan, – Mendakwahkan Ajaran Islam, – Memperkenalkan budaya yang bersesuaian dengan ajaran islam dan – Mencari rezki yang halal.

“Wisata yang pada hukum asalnya adalah mubah tentunya sudah seharusnya jangan bertentangan dengan ajaran islam.”

Pada acara ini dilakukan Launcing jurusan baru FEBI oleh rektor IAIN Bukittinggi. Penanda tanganan MOU antara FEBI dengan Ketua MUI Sumbar (Gusrizal Ghazahar Lc, MA) dan Penanda tanganan MOU antara FEBI dengan pariwisata UMSB (M. Abdi SE, MM).

Leave a Reply