Padang, bakaba – Gubernur Sumatera Barat membentuk tim terpadu untuk mencari solusi penyelesaian masalah proyek pembanguan Batang Sinamar terkendala sejak 2008. Setidaknya ada 17 masalah yang membuat terhentinya proyek irigasi tersebut.
Untuk Tim terpadu mengelar rapat Rabu (14/03) guna mencari solusi yang terbaik, sehingga proyek ini dapat berjalan kembali sebagaimana yang diharapkan.
Rapat yang di pimpin Wakil Gubernur Nasrul Abit, berlansung di Ruang Rapat Gubernuran. Terlihat hadir Sekretaris Daerah Dr.H.Ali Asmar,MPd, Kadis PSDA Sumbar, Bappeda, Camat, Walinagari serta Dirjen Kementrian PU bidang pengairan, Sesditjen Ketahanan Pangan dan beberapa pejabat teknis lainnya.
Wagub Nasrul Abit pada kesempatan tersebut berharap, agaf pelaksanaan proyek pembangunan irigasi Batang Sinamar ini dapat dilanjutkan sehingga kendala pembebasan lahan lahan harus selesai bulan Maret ini.
“Persoalan pembebasan lahan harus sudah selesai pada Maret 2018”, ujarnya.
Kasus penyelesaian lahan sangat urgen, agar pelaksanaan proyek dapat direalisaikan 65 %, meski hal itu belum dapat berfungsi untuk kebutuhan pengairan lahan sawah seluas 3.200 H.
Untuk itu tim yang dibentuk Gubernur secepatnya dapat menyelesaikan persoalan yang terjadi. Permasalahan-permasalahan yang mencuat harus segera terurai, termasuk alasan keberatan dari masyarakat.
Lebih lanjut Nasrul Abit juga menjelaskan, jika persoalan pembebasan lahan selesai bulan Maret ini, proyek irigasi Batang Sinamar diperkirakan hanya selesai 75 %. Hal itu menurut Nasrul Abit lebih baik dari pada mengembalikan dana ke kepemerintah pusat.
“Penyelesaian proyek irigasi Batang Sinamar tersebut, sangat urgen untuk meningkatkan produktifitas pertanian”, ujarnya.
Untuk penyelesaian proyek irigasi Batang Sinamar, sangat diharapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum kembali mengalokasikan anggaran tahun 2019 mendatang, sehingga proyek irigasi tersebut dapat selesai dan bermanfaat bagi petani. (TIA)