Tiga Kali Gagal Panen, Warga III Koto Gantungkan Biaya Hidup Pada Perantau

Tiga Kali Gagal Panen, Warga III Koto Gantungkan Biaya Hidup Pada Perantau

- in Headline, TANAH DATAR
0

Rambatan, bakaba – 150 Hektar lahan pertanian di Nagari III Koto Kecamatan Rambatan Tanah Datar gagal panen. Akhirnya warga setempat mengantungkan biaya hidup kepada perantau.

Buyuang salah seorang warga III Koto sebut, gagal panen di nagarinya sudah berlansung selama tiga kali panen, sehingga untuk membayar rekening listrik dan air warga menunggu kiriman dari rantau.

Untuk bertahan hidup, warga di Desa Srimahi, banting stir bekerja serabutan menjadi kuli bangunan dan berjualan keliling.

“Dalam satu tahun, di Nagari III Koto biasanya dua kali panen. Tapi sampai sekarang petani masih banyak yang belum menanam padi, hal ini karena sawah yang mengalami kekeringan dampak kemarau panjang beberapa waktu lalu”, katanya.

Hal yang sama juga diucapak Wali Nagari III Koto M Hatta ratusan hektar lahan pertanian di Nagarinya gagal panen, sehingga warga mengantungkan hidupnya dari kiriman perantau.

“Untuk mrmbayar rekening listrik dan air warga menunggu kiriman perantau”, Kata M. Hatta.

Gagal panen selalu terjadi pada lahan pertanian III Koto, bahkan tahun ini sudah tiga kali panen warga tidak membawa hasil pulang kerumah.

Bahkan menurutnya gagal panen juga terjadi Nagari Batu Basa dan Rambatan.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno Selasa (20/11) mengajak warga setempat untuk memanfaatkan potensi serai wanggi khusus lahan sawah yang mengalami kekeringan.

Serai wanggi menurutnya sangat pontensial dikembangkan di Nagari III Koto, pasalnya selain warganya mahal, tanaman serai tidak membutuhkan terlalu banyak air.

Disamping itu menurutnya, warga diminta untuk bersungguh-sungguh untuk mengolah lahan pertanian, kesungguhan merupakan kunci keberhasilan. (TIA)

Leave a Reply