Terancam Gulung Tikar, Ratusan Peternak Ayam Demo DPRD Tanah Datar

Terancam Gulung Tikar, Ratusan Peternak Ayam Demo DPRD Tanah Datar

- in Headline, TANAH DATAR
0

Batusangkar, bakaba – Peternak ayam di Kabupaten Tanah Datar terancam gulung tikar menyusul meroketnya harga pakan ternak dalam sebulan terakhir. Akhirnya ratusan petenak itu mendatangi Kantor bupati dan DPRD setempat Kamis (15/11) untuk mendesak pimpinan daerah itu menyampaikan tuntutan mereka kepada menteri perdagangan dan pertanian.

Penanggung jawab aksi Indra Gunalan mengaku saat ini para peternak ayam sedang dalam kondisi terpuruk. Harga pakan terutama jagung sudah meroket, banding dengan harga sebelumnya.

Giman mengungkapkan, selain harganya yang sudah tinggi karena hampir sama dengan beras, saat ini untuk mencari jagung juga sangat susah. Bahkan menurutnya selain harga jagung meroket juga langka dipasaran.

Jika kondisi jagung langka dan harganya terus naik, sementara di satu sisi pemerintah melarang aktivitas impor jagung, maka para peternak akan semakin sulit. Apalagi, selain harga jagung yang meroket, saat ini harga dedak dan konsetrat juga naik.

“Produktivitasnya juga sangat menurun karena pakannya kualitasnya berkurang,” paparnya.

Indra Gunalan menjelaskan, biasanya dari 100 ekor ayam dengan pakan konsentrat yang bagus produktivitasnya mampu meng hasilkan telur sebanyak 5,5 kilogram.

Namun, saat ini kualitas konsentrat banyak berkurang, produktivitasnya paling banyak hanya sekitarr 4,3 kilogram. Tentu saja, keadaan ini sangat memukul para peternak ayam petelur.

Dia memperkirakan, dengan kenaikan harga jagung dan juga pakan yang lain akan mengancam keberadaan peternak, terutama peternak kecil. Sebab, para peternak tak mampu lagi menutupi biaya pembelian pakan bahkan merugi.

Dalam aksi itu para peternak ayam menyampaikan 12 tuntutan agar menteri perdagangan dan pertanian membuka kran import jagung ke Sumatera Barat, mendesak menteri perdagangan menekan harga konserat melambung tinggi, mendesak bupati Tanah Datar menganggarkan pembelian bibit jagung dan disalurkan kepada petani untuk mengatasi kelanggkaan jagung.

Peserta aksi demo juga menuntut Pemkab Tanah Datar mengatasi kelangkaan jagung, mendesak Pemkab membuat kebijakan untuk menguatkan peternakan rakyat agar terjaga kelansungan dunia usaha peternakan rakyat dari hulu dengan menjadikan lahan tidur menjadi kebun jagung.

Pada tuntutan itu peserta aksi juga menuntut presiden mengendalikan nikai rupiah, mencabut larangan impor, dan membentuk Satgas pakan ternak. (TIA)

Leave a Reply