PADANG, bakaba.net — Dampak pandemi COVID-19 memaksa pemerintah bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk melaksankan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah.
Pemerintah berusaha maksimal untuk memastikan bahwa kegiatan belajar tetap berlangsung meskipun tidak adanya sesi tatap muka langsung.
Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh itu untuk menggantikan sistem pendidikan konvesional secara tatap muka ,tetapi untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka.
Pembelajaran Jarak Jauh tentunya tidak serta merta berjalan mulus. Ada banyak hambatan salah satunya yaitu, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan yang terjadi dalam pelaksanaannya baik guru,maupun siswa.
Kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan,agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak terganggu.
Meski era digital menyediakan segalanya karena dunia ada di ujung jari, artinya semuanya bisa dilakukan dengan sentuhan jari dan dalam waktu yang singkat.
Dengan demikain, sektor pendidikan seabagai kawah candradimuka pembentukan karakter anak bangsa juga harus beradaptasi dengan duni digital tersebut, terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang.
Akan tetapi tentu saja masih banyak kendala dalam menerapkan hal tersebut, termasuk dalam dunia pembelajaran, meski dunia digital sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Banyak hal menjadi kendala, mulai dari ketiadaan jaringan, perangkat yang tidak memadai, sampai kepada pemahaman tentang aturan dalam dunia digital itu sendiri.
Begitulah setidaknya yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Pariaman, Senin (2/8) awal pekan lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 1050 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Pariaman tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Saatnya Peserta Didik dan Guru Terampil Belajar Daring” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah: Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si (Dosen dan Penulis), Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M (Akademisi Unitomo, Ketua Umum ICMI Muda Jatim), Drs. Kanderi, M.M. (Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Pariaman), Dra. Arrahmi (Kepala SMKN 2 Pariaman).
Moderator dalam iven kali ini adalah Hafidz Dzaki, selain itu juga ada Key Opinion Leader @suchimentari (Jurnalis, Owner @Ciggu.id, @cigguforkids.id, Konten Kreator Youtube Suchi Mentari, #JURNALISNGEVLOG).
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Perserta Ghefira Tsuraya dari SMKN 2 Pariaman menanyakan,bagaimana solusi belajar bagi siswa/siswi kelas 12 SMA/sederjat yang tak lama lagi akan melaksanakan ujian-ujian sekolah agar lebih mempersiapkan diri untuk kedepan.
Selanjutnya peserta atas nama Wulan Sari bertanya kepada narasumber Dian Ikha Pramayanti tentang bagaimana upaya yang dapat di lakukan agar guru tetap sehat mentalnya dan semangat sebagai seorang pendidik dengan kondisi saat ini?
Peserta lainnya, Ria Pulungan bertanya kepada narasumber Kanderi tentang adakah lambaga/platform yang menaungi/merehabilitasi bagi penyebar berita Hoax/ujaran kebencian yang pelakunya masih di bawah umur (siswa) untuk menimbulkan efek jerah bagi para anak dib awah umur yang suka menyebar berita hoax, kekerasan, maupun ujaran kebencian
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan akan kembali dihelat oleh Kabupaten Tanah Datar dan Dharmasraya, Jumat (6/8).
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money. (***).