Oleh: lWisrizal Dt. Lelo Sutan
Pemilihan Walinagari (Pilwana) Batipuh Baruah, tidak hanya dimaknai sebagai transisi kepemimpinan pada tingkat nagari saja. Melainkan juga ajang kompetisi ide dan gagasan antar kompetitor, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Ide dan gagasan yang dimiliki oleh seorang calon Walinagari, tentunya dapat menjawab problematika yang terjadi diwilayah Nagari Batipuh Baruah. Baik dalam aspek agama, sosial-ekonomi kemasyarkatan, adat-budaya, maupun pendidikan.
Peningkatan kualitas dan kuantitas dalam aspek-aspek tersebut, sudah saatnya menjadi proritas kerja dalam periodisasi Walinagari selanjutnya. Agar tercipta sebuah generasi unggul dan berdaya saing, yang tentunya akan membawa Batipuh Baruah kepada kebaruan yang lebih baik.
Batipuh Baruah, memiliki karakteristik tersendiri. Nilai-nilai kultural yang ada, telah menjadikan nagari ini mampu bertahan. Tambah lagi, apabila potensi tersebut dapat di maksimalkan dengan sistem dan manajemen yang baik, maka tidak menutup kemungkinan, Batipuh Baruah akan mencapai lompatan-lompatan yang lebih besar.
Agar terlahir sistem dan manajemen yang baik dalam pemeritahan nagari, maka sangat di perlukan pemimpin yang memahami benar segala aspek kehidupan. Supaya strategi kerja pemerintahan nagari, bisa terukur dan terarah dengan baik.
Maka dari pada itu bisa dikatakan, pilwana merupakan awal penentu nasib Nagari Batipuh Baruah kedepan. Pilwana yang berkualitas, akan melahirkan walinagari yang berkualitas pula. Walinagari yang berkualitas, sudah pasti akan membawa wilayah pimpinannya kepada wilayah yang sejahtera. Baik sejahtera hidup di dunia, maupun sejahtera hidup di akhirat. (***)
