PADANG PANJANG, bakaba.net –Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) , Ir. Razilu, M.Si, CGAE dala, kunjungan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Padang Panjang, Sabtu (29/01/2021) menyampaikan pesan saat membangun zona intregritas jangan puas dengan selembar sertifikat.
“Satu pesan saya untuk teman-teman di Indonesia, kalian membangun zona interigritas, jangan hanya sekedar puas dengan sertifikat,” kata Irjen Razilu
Irjen menekankan pada ASN di lingkungan Kemenkumhan untuk membangun zona masyarakat puas dengan layanan di dunia nyata sesunguhnya.
“ASN Kemenkumham RI yang ada di seluruh indonesia harus mempunyai nilai-nilai kepribadian untuk melayani dan mengayomi warga binaan,” sambung Irjen Razilu.
Irjen mengatakan, seorang tenaga sipil negara atau ASN Kemenkumham harus terus belajar, hal ini merupakan dasar dalam mengayomi tahanan.
Lantaran tahanan adalah sebuah tanggung jawab sebagai pengayom masyarakat. Konsep Dasar Pelayanan Masyarakat yang sesuai dengan aturan UU yang berlaku tuturnya.
Seorang ASN harus profesional. Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya.
Termasuk menjunjung tinggi etika dan integirtas profesi. Harus pula akuntabel, tetap bersinergi, transparan dan inovatif.
“Seluruhnya harus ditanamkan di sebuah lembaga. Apa lagi fungsi kita sebagai pengayom masyarakat.”
Sementara Kepala Rutan Padang Panjang mengatakan, dirinya dan petugas selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik baik bagi warga binaan maupun keluarga binaan.
“Kita pratekan pelayanan yang nyata dan semoga kita lebih baik kedepannya,” kata Karutan yang murah senyum ini.
Pada kesempatan itu La Rutan juga menyampaikan warga binaan Rutan yang lebih dikenal dengan Rupajang ada hafidz sudah hafal 30 juz.
“Padang Panjang dijuluki kota serambi Mekah, kita tunjukan keislamian, maka kegiatan islaman bagi warga binaan lebih menonjol ” kata Ka Rutan Rudi.
Seperti diketahui, sebelumnya banyak warga binaan yang tidak bisa baca Al Qur’an, tapi dengan pembinaan keagamaan di Rupajang, banyak warga binaan yang hafal Al Qur’an mulai satu juz sampai 30 Juz. (TIA/ERIK FERNANDO)