Oleh Feri Ilham Dani
Perempuan merupakan permata kehidupan. Dalam setiap lekuk hidupnya, Tuhan menganugerahkan permata yang indah dan menawan. Jiwa perempuan menjadi sang pujangga penyemangat kehidupan anak-anaknya, Nabi Muhammad SAW menilai perempuan sebagai tiang (kehidupan) negara.
Perempuan mempunyai kecerdasan besar, Ibu sebagai putra bagi kehidupan manusia. Naluri keibuan seorang perempuan harus terus dijaga agar bersih untuk berumah jiwa yang jernih, mutiara yang melekat dalam tubuh perempuan harus terus terjaga dengan jernih sehingga menjadikan perempuan sebagai sumber kehidupan.
Dari rahim perempuan, permata kehidupan menjadi tampak, kehidupan semakin cerah dan penuh cahaya.
Menjadi perempuan adalah sebuah kebanggaan. Perempuan merupakan ibu kehidupan. Dari rahim perempuan, kehidupan juga dilahirkan, kehidupan diperjuangkan, dan kehidupan mendapatkan hakekat dan martabat.
Peradaban dunia tidak bisa hidup dengan penuh kebanggaan tanpa hadirnya sosok perempuan. Nafas perempuan selalu menghadirkan kedamaian, kesejukan, dan ketentraman.
Sejarah umat manusia menempatkan perempuan sangat luhur, walaupun juga sejarah umat manusia telah menempatkan perempuan dalam jalan yang nista dan buruk. Sejarah memang bukan linier, akan tetapi ruh perempuan selalu menghiasi jalannya peradaban dengan penuh rasa.
Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa yang dicari Nabi Adam ketika diciptakan Tuhan, tak lain adalah perempuan. Dari Hawalah Nabi Adam mendapatkan kehidupan, sehingga perjalanan hidupnya di masa depan bisa semakin sempurna lewat kehadiran anak-anaknya. (***)