Oleh Charlie Ch. Legi*
HELAT sepakbola terakbar, Piala Dunia (Pildun) 2018 sudah memasuki fase akhir. Dua negara akan memperebutkan piala bergengsi itu. Perancis berpeluang, begitu halnya dengan Kroasia. Yang pasti, jawara akan dinobatkan sebagai negara paling wahid bemain sepakbola di jagad ini.
Final antara Perancis versus Kroasia dilangsungkan Minggu (15/7/2018). Namun begitu, prediksi dan pemberitaan di media massa sudah seperti menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Beragam survey yang muncul. Saling menjagokan.
Dari amatan penulis, media massa di Tanah Air, baik itu media nasional maupun daerah, relatif lebih banyak mengulas tim Perancis. Tim asuhan Didier Deschamps ini digadang-gadang mampu mengulang sejarah dua dekade silam. Pada 1998 silam, Perancis pernah mencium piala yang sekali empat tahun diperebutkan. Ketika itu, nama-nama semacam Zinedine Zidane, Thiery Henry, dan lainnya mengisi skuad tersebut. Sementara Didier Deschamps bertindak sebagai kapten tim.
Perancis dianggap sebagai tim komplit. Sejarah itu bisa saja terulang ketika Deschamps menangani tim ini. Cukup banyak modal yang dimiliki Perancis. Di sisi permainan, Perancis memang tidak seagresif Kroasia. Sepanjang Pildun ini, tak banyak tendangan ke arah gawang lawan yang dilakukan Mbappe cs. Pun begitu, Perancis punya pola bermain yang mengutamakan kekuatan di lini tengah. Sama dengan karakter Deschamps saat masih menjadi pemain, kuat di tengah. Deschamps memang sengaja meramu timnya seperti itu. Setelah menguasai lini tengah, kemudian serangan dilakukan secara beruntun. Inilah kunci kekuatan Perancis saat meruntuhkan kedigdayaan Argentina dan Uruguay di fase knockout.
Di sisi stamina pemain, Perancis juga sedikit unggul. Perancis memiliki waktu istirahat lebih panjang sehari dibanding Kroasia. Perancis tak bersusah payah saat di semifinal, hanya bermain 90 menit saja. Sedangkan Kroasia harus melakukan perpanjangan waktu ketika menghadapi Inggris di semifinal.
Kroasia juga diprediksi akan mencatat sejarah di Pildun ini. Apalagi Kroasia bukan tim tanpa modal hingga menapaki final. Tim ini termasuk tim yang memiliki serangan cepat mematikan. Sejumlah nama mentereng menghiasi skuad ini. Jika Kroasia mampu mengatasi Perancis, Kroasia mencatatkan dirinya dalam buku sejarah sebagai juara baru setelah dua dekade mengikuti Piala Dunia.
Lalu, siapa yang akan jadi pemenang? Semua akan terjawab pada Minggu malam. Apakah tim “termasyhur” Perancis yang selalu disebut-disebut seperti pemenang Pilkada di media massa, atau Kroasia yang tenang tetapi menghanyutkan? Mari kita simak.(*pemerhati sepakbola)