bakaba.net – Tiga hari pasca erupsi Gunung Marapi, Pemkab Tanah Datar insten melakukan pemantauan aktifitas masyarakat dl sekitar gunung itu.
Hal itu untuk memastikan masyarakat beraktifitas pada lokasi yang benar- benar aman.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar Yusnen terus melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana Geologi (PVMBG) serta mengamati aktifitas Gunung Marapi dari pos pengamatan.
“Sesuai petunjuk dan arahan Bupati Eka Putra, kita melakukan pengamatan dan update data aktifitas Gunung Marapi dan kondisi masyarakat,” ujar Yusnen.
Yusnen mengatakan, masyarakat masih beraktifitas dilahan-lahan perkebunan tentunya berada pada jarak aman.
“Masyarakat tetap beraktifitas di perkebunan, tapi pada jarak aman,” ujarnya.
Hari ketiga pasca erupsi, Gunung Marapi terpantau sudah erupsi sebanyak 57 kali dan kondisi terakhir gunung sudah steril setelah memaksa 146 pendaki sudah dipaksa turun.
“BKSDA Sumbar masih menutup pendakian sampai waktu yang tidak ditentukan termasuk masyarakat yang berjualan di Gunung Marapi,” ujar Yusnen.
Sri Mulyani Kadis Pertanian Tanah Datar juga melakukan pendataan dan pemantauan dampak abu vulkanik terhadap tanaman palawija dan hortikultura petani yang bertani disekitar Gunung Merapi.
Abu Vulkanik berdampak kurang baik terhadap tanaman palawija dan hortikultura.
” Dampak abu vulkanik baru terlihat beberapa hari kemudian, makanya kita terus melakukan pengamatan dan pendataan meski sejauh ini belum berdampak terhadap tanaman masyarakat,” tutup Sri. (***)