Muhammad Subhan, “Ini Kiat Sukses Wartawan”

Muhammad Subhan, “Ini Kiat Sukses Wartawan”

- in Headline, News, PADANG PANJANG
0

PADANG PANJANG, bakaba.net – Menjadi wartawan sukses diidamkan banyak orang, khususnya bagi mereka yang bertungkuslumus menggeluti pekerjaan yang sarat tantangan itu.

Sukses dalam arti capaian kerja profesional terpenuhi dan tulisan yang dihasilkan mampu memberi pencerahan juga dibutuhkan masyarakat.

“Banyak membaca, rajin menulis, perkuat relasi,” ujar Muhammad Subhan, mantan wartawan sejumlah surat kabar Sumatra Barat di sela-sela kesibukan di kediamannya, Selasa (9/6), di Padangpanjang.

Dia memaparkan, wartawan tidak cukup membaca berita yang ia tulis saja, tapi perlu juga membaca berita-berita lain sesuai peristiwa yang terjadi setiap hari. Di rumah wartawan penting memiliki perpustakaan pribadi sehingga buku-buku yang tersimpan dapat dijadikan rujukan.

“Jika wartawan tidak suka membaca, tulisannya kering, meski ia masih bisa menulis,” kata mantan wartawan Harian Mimbar Minang dan Harian Haluan Padang itu.

Begitu juga menulis, ungkapnya, harus setiap saat dilatih. Minimal, dalam sehari, wartawan (pemula khususnya), menulis satu-dua berita, sebagai ajang latihan agar pena semakin tajam.

“Ibarat pisau, jika terus diasah akan bertambah tajam,” ujarnya memberi perumpamaan.

Sementara relasi, menurut Ketua Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia ini memberi kontribusi besar bagi suksesnya seorang wartawan, sebab akan memudahkan menjangkau sumber-sumber informasi.

“Semakin luas relasi, semakin besar peluang mendapatkan informasi terkini yang menjadi sumber berita,” katanya.

Ia memberi motivasi bahwa dari relasi itu seorang wartawan akan mendapat banyak kemudahan, selain silaturahmi juga peluang tak terduga bahkan di luar ranah jurnalisme.

“Misalnya, jika kelak tidak bekerja lagi di media, melalui hubungan relasi yang baik itu, bisa saja si wartawan memperoleh pekerjaan tertentu,” tambahnya.

Berbicara terkait ancaman terhadap kerja pers yang sering terbentur persoalan hukum dia berpendapat bahwa hal itu tidak akan terjadi jika wartawan memberi informasi berimbang pada tulisan mereka. Tidak berat sebelah.

“Keberimbagan perlu, agar kedua belah pihak mendapat porsi yang sama pada kasus-kasus tertentu. Soal salah benar apa yang disampaikan, serahkan sepenuhnya kepada pembaca. Pembaca yang menjadi hakim,” ujarnya.

Di pengujung pertemuan itu, wartawan Bakaba.net mendapat kenang-kenangan berupa sebuah novel berjudul “Rumah di Tengah Sawah” yang dikarang penerima Anugerah Literasi Sumatra Barat Tahun 2017 itu.

“Setelah tidak lagi aktif menjadi wartawan, inilah pekerjaan saya sekarang, menulis novel,” ujarnya sembari tertawa lepas. (AEK)

Leave a Reply