“Marosok The Movie” Pukau Warga Batusangkar

“Marosok The Movie” Pukau Warga Batusangkar

- in BUDAYA, Headline, TANAH DATAR
0

Batusangkar, bakaba – Trandisi jual beli ternak di Minangkabau diangkat ke layar lebar oleh kareta production dengan judul “Marosok The Movie”. Alur cerita tradisi yang dikemas dalam bentuk komedi ini tayang perdana Rabu (21/11) malam digedung Nasional Maharajo Dirajo. “Marosok The Movie” yang dikemas dengan alurcerita kocak pukau warga Batusangkar.

Karya kareta production ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Tanah Datar, terlihat terjual habis tiket yang disediakan panitia sebanyak 800 tiket, bahkan banyak yang tidak kebagian tiket masuk.

Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma bersama unsur Fokopimda didampingi istri ikut menyaksikan tayang perdana “Marosok The Movie tersebut. Bahkan disela-sela menonton wakil bupati menyampaikan penghargaan terhadap anak-anak muda kreatif yang berada dibawah brndera kareta film yang mengangkat “Marosok” tradisi dan budaya yang juga ada khususnya di Tanah Datar, sebagai bentuk pelestarian warisan nenek moyang.

Menurutnya “Marosok The Movie merupakan flem yang sangat kental muatan seni dan budaya tetapi dikemas kekinian sehingga menjadi tontonan yang menarik dan mendidik.

“Saat ini merupakan era ekonomi kreatif, yang bisa memunculkan sektorisme atau sebaliknya, agama yang maju akan muncul menjadi pelaku yang bergerak di bidang ekonomi atau salah satu dari film dunia atau sinematografi,” katanya.

Flem “Marosok The Movie” dengan pemeran utama Abak Rijal dan bernyanyi anak-anak Bruno yang diperankan Dipo Rinaldi dan cewek incaran Bruno, Kintani yang diperankan Fadila Devianda berkisah tentang sebuah kehidupan masyarakat sehari-hari mereka yang hidup di desa dengan mata pencaharian bertani dan beternak sapi.

Sesuai judulnya “marosok”, penonton yang mengetahui bahwa tradisi “marosok” adalah cara transaksi jual beli yang unik dengan cara bersalaman antara penjual dan pembeli di balik kain sarung tanpa oleh orang lain.

Flem The Movie mengambil lokasi shoting di SMA Sei Tarab serta tempat-tempat wisata lainnya yang ada di Tanah Datar juga arena pacu jawi ikon pariwasata Tanah Datar.

Film kedua Kareta Production yang disutradarai Triyogi Alandra kemungkinan diwarnai komedi dan kisah cinta Bruno kepada Kintani yang membuat penonton cukup terhibur. (TIA)

Leave a Reply