bakaba.net – SMP 5 Batusangkar masih kekurangan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Untuk mengantisipasi kekurangan guru itu, pihak SMP 5 yang merupakan sekolah unggul di Tanah Datar, memberdayakan Wakil Kepala Sekolah untuk mengajar bidang study IPS dan guru THL bidang bahasa Inggris mengajar PAI.
Guru THL yang mengajar Pendidikan Agama itu, juga terkendala untuk masuk P3K.
“Guru THl bahasa itu, informasinya juga akan mencari sekolah lain yang sesusi dengan bidang studynya,” ujar Zulhermi, S.Ag Kepala SMP 5 Batusangkar menjawab bakaba.net Senin, (02/01/2023).
Saat ini SMP 5 Batusangkar memiliki siswa 248 siswa dengan jumlah pendidik 18 orang sementara idealnya sekolah itu mempunyai tenaga pengajar 19 sampai 20 orang.
Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian mengatakan, terkait kekurangan guru di SMP 5 sudah disampaikan pada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar untuk segera mencari solusinya.
“SMP unggul saja bisa kekurangan guru, bagaimana sekolah lainnya,” kata Wabup Richi dengan nada bertanya.
Kekurangan jumlah guru tersebut, katanya, sebagai dampak dari adanya kebijakan moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tenaga kependidikan selama lima tahun.
“Kurangnya jumlah guru di Tanah Datar disebabkan minimnya formasi yang diberikan saat perektrutan pegawai negeri sipil (PNS) khususnya tenaga pendidik,” ujar Wabup Richi.
Tenaga guru di batasi ini yang menjadi masalah sambung Wabup Richi, solusinya apakah usia pesiun guru yang diperpanjang atau penerimaan formasi guru yang diperbanyak.
Sementara terkait insentif untuk tenaga pendidik, Wabup Richi menyebutkan sudah dibicarakan tetapi khusus bagi guru yang sekolahnya jauh, termasuk dalam RKA fokus dibeberapa titik, tapi ia akan mencoba membicarakan dengan bupati Eka Putra. (***)
