Jadi Google Doodle, Siapa Raja Ali Haji dan Apa Kiprahnya?

Jadi Google Doodle, Siapa Raja Ali Haji dan Apa Kiprahnya?

- in Headline, NASIONAL
0

Tahu tokoh yang jadi Google Doodle hari ini?. Ya, dia adalah Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad, seorang keturunan bangsawan dan cucu dari Raja Ali Haji Fisabilillah, salah satu pejuang asal Bugis.

Halaman awal google menampilkan potret pria mengenakan peci dan kacamata dalam sebuah halaman buku, serta pena bulu.

Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad merupakan sastrawan abad ke-19 dan tokoh yang memprakarsai penyusunan dasar-dasar tata bahasa Melayu.

Dalam rangka mengenangnya, Google Doodle mempersembahkan sosok Raja Ali Haji dalam balutan gambar yang sesuai dengan sepak terjangnya.

Raja Ali Haji dan Gurindam Dua Belas

Dilansir dari Kompas.com, Raja Ali Haji lahir pada 1808 silam. Raja Ali Haji terkenal akan karya sajak Gurindam Dua Belas pada 1847.

Raja Ali Haji merupakan anak dari Raja Ahmad dan Encik Hamidah binti Panglima Malik Selangor, Raja Ali Haji mendapat pendidikan pertamanya dari lingkungan istana Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Penyengat.

Hingga pada 1822, saat bepergian bersama dengan rombongan ayahnya ke Betawi, Raja Ali Haji turut mendapat pendidikan dari luar lingkungan kesultanan.

Sosok Raja Ali Haji terkenal sebagai orang pertama yang mencatat dasar-dasar tata bahasa Melayu melalui buku Pedoman Bahasa.

Dari sana, bahasa Melayu kemudian dijadikan cikal bakal bahasa Indonesia melalui Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.

Memasuki usia 20 tahun, Raja Ali Haji dipercaya untuk melaksanakan tugas penting kenegaraan.

Bahkan saat menginjak usia 32 tahun, Raja Ali Haji bersama sepupunya, Raja Ali bin Raja Ja’far, ditunjuk untuk memerintah di daerah Lingga.

Tak hanya aktif di dunia politik, semasa hidup, Raja Ali Haji sebagai sastrawan telah banyak menghasilkan mahakarya.

Dia menciptakan sebuah buku bertajuk Kitab Pengetahuan Bahasa. Buku ini berisi tentang kamus Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga, kamus ekabahasa Melayu pertama di Nusantara.

Sementara itu, karya Raja Ali Haji paling tersohor adalah Gurindam Dua Belas, puisi Melayu lama dengan ciri khas istilah tasawuf, kata-kata kiasan, dan metafora.

Menurut laman Kemendikbud, karya ini terdiri dari 12 pasal berisi nasihat atau petunjuk hidup.

Raja Ali Haji menciptakan Gurindam Dua Belas di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, pada 1974, saat berusia 38 tahun.

Gurindam Dua Belas kemudian diterbitkan oleh Belanda pada 1953.
Raja Ali Haji kemudian tutup usia pada 1873 di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Jenazahnya disemayamkan di Kompleks Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah.

Guna mengenang karya sastranya, Gurindam Dua Belas diabadikan sepanjang dinding bangunan makan Raja Ali Haji. (***)

Leave a Reply