GUA SOPAN KIJANG YANG ESOTIK

GUA SOPAN KIJANG YANG ESOTIK

- in Headline, PARIWISATA
0
Oleh DESTIA SASTRA
 
Gua terkesan sebagai tempat yang menyeramkan bagi mereka yang “Achluophobia” (takut akan kegelapan), atau “Claustrophobia” yaitu (takut pada ruang yang sempit dan gelap).
Namun Gua juga memberikan sensasi yang luar biasa bagi mereka yang  suka akan petualangan dan mencari pengalaman akan hal hal unik dan menakjubkan.
Berwisata menyusuri gua sungguh menantang dan banyak dilakukan oleh para traveler. Ada banyak gua menarik dengan stalaktit dan stalakmit yang begitu menakjubkan.
Dari sekian banyak karunia alam yang berupa gua ini ternyata sebagian diantaranya juga memiliki kisah-kisah unik lainnya.
Kabupaten Tanah Datar  merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat memiliki banyak potensi wisata, Daerah ini tidak hanya memiliki potensi wisata budaya karena di yakini sebagai daerah tertua di Minangkabaua, serta alamnya yang terkenal indah, daerah ini juga menyimpan potensi lain yang sangat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dan penelitian.
Keindahan alam Tanah Datar  tersaji dalam ragam yang unik dan menarik  karena setiap sudut daerahnya mempunyai sisi yang menarik dan sangat sayang bila di lewatkan.
Kali saya akan mengajak para pembaca menyusuri salah satu gua yang ada di Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara.  Anda hanya perlu waktu 50  menit dari pusat kota Batusangkar menuju Gua Sopan Kijang.
Gua Sopan Kijang  adalah gua yang menyimpan begitu banyak keindahan, sekaligus akan memompa andrenalinmu, terdapat dua mulut gua untuk masuk kedalam gua yang memiliki potensi sarang walet kualitas bagus.
Kedua mulut gua tersebut menawarkan sensasi yang berbeda, untuk masuk dari mulut gua yang terdapat di arah selatan kita harus masuk mengunakan tali secara vertikal, sementara sebelah timurnya anda akan lansung disambut mulut gua yang gelap.
Bagi anda yang ingin merasakan sensasi kedua mulut gua, maka bisa masuk dari timur dan keluar dari selatan dengan bergelantungan dengan seutas tali untuk mencapai mulut gua, bisa juga sebaliknya masuk dari selatan dengan bantuan turun mengunakan tali dan keluar dari timur.
Pastinya dari mulut manapun anda ingin berpetualang di gua sopan kijang tetap menarik dan memacu andrenalin.
Saya ditemani seorang pemandu gua sopan kijang lebih memilih masuk melalui jalur utara dengan pertimbangan jalurnya tidak begitu sulit tapi tetap membutuhkan kehati-hatian agar tidak jatuh.  Saat baru memasuki pintu gua yang terlihat begitu gelap, tanpa ada cahaya yang masuk, untuk itu bagi traveler di sarankan untuk membawa penerangan  agar dapat menikmati ke esotikan stalamit dan stalatit yang terdapat di gua tersebut.
Ketika berada beberapa puluh meter dari mulut gua anda akan melihat gubuk-gubuk pengintai yang sengaja dibuat oleh warga setempat untuk mengintai para pencuri yang ingin mencuri sarang walet.
Gubuk-gubuk pengintai itu terletak kira-kira di ketinggian kira-kira 10 – 15 meter dari dasar gua. Jangan bayangkan gubuk tersebut seperti gubuk yang terdapat di kebun atau sawah, tapi seperti menara pengintai yang buat diketinggian diatas dinding batu dan menempel pada dinding gua, untuk mencapai ke menara pengintai tersebut harus naik dengan  mengunakan tali.
Dalam gua kita akan terpesona menyaksikan berbagai bentuk stalatit dan stalamit yang begitu indah dan menajubkan, diperkirakan stalamit dan stalatit tersebut terbentuk ratusan tahun lalu, begitu indah kuasa Allah.
Tidak hanya stalatit dan stalamit yang dapat traveler nikmati dalam kegelapan gua sopan kijang, tapi banyak lorong-lorong kecil di beberapa bagian gua, bahkan untuk melewatinya tidak bisa dengan berdiri tapi dengan cara merangkak dan merayap.
Ayoh siapa yang berani mencoba sensasi ini. Bagi saya yang mempunyai jiwa petualangan hal ini sangat menarik dan tidak akan saya lewatkan.
Setelah puas menyusuri setiap sudut gua ditemani gemercik air sungai yang mengalir sangat jernih  dan tetesan-tetesan air juga ikut menemani perjalanan anda.
Di bagian lainnya jalur mulai sedikit menantang, curam dan terjal, namun jika kita berjalan dengan pelan, tenang dan berhati hati, Insya Allah kita akan sampai pada lantai gua dengan suasana berbeda, gemericik arus air mulai terdengar menggoda dan memecah kesunyian.
Dibagian ini kita bisa melihat sungai bawah tanah, sungai yang selalu mengalir tak kenal musim, airnya mengendap dari sela sela batuan karang, cukup deras, dan entah dimana hilirnya.
Dimusim kemarau kita bisa melewati sungai lainnya, kemudian keluar melalui jalur atau mulut gua yang berbeda. Air dari sungai bawah tanah ini adalah murni dari alam pegunungan sekitar, jadi anda tidak perlu ragu untuk meminumnya.
Dalam kejernihan air sungai terlihat ikan-ikan yang begitu banyak berenang kian kemari sebuah hormoni yang begitu indah.
Tetapi sungai tersebut bukan menuju kemulut gua yang berada di sebelah selatan. Untuk mencapai mulut gua tersebut maka para traveler akan jalan yang semangkin lama mangkin menanjak, agar tidal terpeleset maka dibutuhkan kehatian-hatian dalam menyusuri gua sopan kijang, dibutuhkan waktu kira-kira 2 – 2,5 jam untuk mencapai mulut gua dan keluar mengunakan tali.
Hal ini tentu cukup menguras tenaga dan keringat membasahi tubuh, tapi hal itu akan terbayar setimpal dengan pemandangan alam yang unik.
Ya…. mungkin tidak cukup satu kata indah bagi kecantikan gua sopan kijang tapi sangat menarik dan mengoda serta esotik keindahan yang berada dalam perut bumi. Tidak ada keraguan lagi ketika pesona itu mulai nampak, keunikan didalamnya akan mengajak anda untuk melangkah lebih dalam untuk bisa melihat betapa keunikan stalaktit dan stalakmit menghias indah di langit langit dan lantai gua.
Nah sekarang tentu para traveler bertanya-tanya cara untuk menuju lokasi gua sopan kijang yang terdapat di hutan Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara.
Untuk mencapai pusat kota Batusangkar dari Bandara International Minangkabau para traveler hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam, sementara dari kota Batusangkar hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam sampai batas jalan hutan nagari, selanjutnya bagi traveler dapat menyusuri jalan setapak yang sudah di rabat beton, hal ini tentu sangat menyenangkan, meski dalam perjalanan nantinya akan terselip sedikit rasa kecewa melihat rimbanya hutan ulayat tersebut tidak serimbun dulu, ada dibeberapa tempat yang sengaja ditebang masyarakat untuk berkebun.
Bagi traveler yang tidak ingin berjalan kaki dapat mengunakan jasa ojek yang selalu tersedia di sekitar batas hutan.
Sudah tidak sabarkan untuk berkunjung dan menikmati ke esotikan gua sopan kijang.
Saya sarankan para traveler tidak hanya berkunjung ke gua sopan kijang, tetapi juga mencoba menjajal ganasnya arus sungai Batang Sinamar dengan mengunakan tubing raffting atau perahu karet sementara malamnya dapat berlajar jurus-jurus silek tuo Lintau yang sangat mengelenda, sementara buah tangan dari lintau para traveler dapat membawa bordiran mapun kain songket yang merupakan hasil karya ibu-ibu setempat.
Ayuk berwisata ke Tanah Datar, anda akan dimanjakan dengan keindahan alamnya, makanannya juga terkenal enak-enak, mulai dari  lapek bugi, dakak-dakak simabua, dendeng daun ubi, lamang ubi, pangek sasau dan makanan lainnya. (***)
 

Leave a Reply