Erma Yohana Perempuan Hebat, Dendam Hidup Yang Tak Pernah Padam

Erma Yohana Perempuan Hebat, Dendam Hidup Yang Tak Pernah Padam

- in Feature, Headline, WANITA
0

Oleh Silfia Hanani

Nasib dan takdir, bukan untuk diratapi dan ditangisi, tapi berdendamlah dengan nasib dan takdir itu, agar ia mengubah penderitaan menjadi kebahagian, itu sepenggal prinsip hidup yang membawa kesuksesan perempuan ramah ini dalam mengarungi panjangnya kehidupan yang dibuai oleh nasib.

Dulu pernah dihina dan direndahkan, ia sabar tapi dalam hatinya terhujam dendam yang kuat untuk membalas nasibnya supaya hinaan itu berbalik menjadi sebuah keindahan dan keniscayaan keberhasilan dalam hidupnya.

Kini, perempuan yang berdendam dengan nasib itu, telah hebat menikmati hidup serba penuh berkecukupan dan bahkan sudah mampu membantu banyak orang yang membutuhkan.

Meniti usaha dengan peluh keringat dan semangat pantang surut dengan berbagai hambatan, ia tidak pantang surut malahan hambatan itu disebutnya sebagai usaha Tuhan untuknya supaya ia lebih mempotensikan akal pikirannya.

Percayalah kata Perempuan kelahiran Koto Baru X Koto Tanah Datar ini, sambil mengingat masa lalunya yang sulit dan penuh onak dan duri, tetapi dia tidak menyerah dan tidak begriming sedikitpun terus berupaya membalas dendam dengan nasib masa lalu itu.

Bayangkan, tidak panjang mendapatkan pendidikan formal, ia putus sekolah masa anak-anaknya dan pernah menjadi pendorong gerobak menjual sayur di kampung kini sudah menjadi seorang pengusaha hebat yang sangat mengerti dengan nasib banyak orang.

Suka membantu dan mengharagai orang lain penuh dengan kasih dan sayang, begitulah dinamika hidip perempuan hebatnyaa yang bernama Erma Yohana ini. Siapa tahu, nasib akan berubah, selagi ada keinginan untuk mengubahnya pasti Tuhan tidak membiarkannya, begitu kenang perempuan yang suka berkerja keras untuk mengubah nasibnya ini.

Walaupun saat sekarang raut wajah tidak muda lagi, tapi perempuan yang hebat ini masih saja energik dan beraktivitas melebihi usahanya, sehingga berbagai usahanya berjalan dengan baik, ia lebih banyak tingggal di Bandung dan bahkan saat sekarang sudah mulai pula sering menyilau kampung halamannya yang sudah lama ditinggalkannya.

Orang kampungya sangat tahu betul dengan ibu Erma Yohana, dengan masa lalunya yang diguras nasib yang tak beruntung, tetapi kini semuanya sudah terbalik, Erma Yohana kini, bukan lagi Erma Yohana yang dulu yang bergumal dengan nasib dan direndahkan serta yang dipandang sebelah mata. Tapi itulah yang menjadi motivasi dalam hidupnya untuk berubah, seperti adanya sekarang.

Erma Yohana, orangnya kreatif dan berfikir positif. Dia tidak pelit untuk berbagi ilmu dengan siapa saja, sangat ramah dan bersemangat jika kita mau bercerita tentang heidupan, baginya orang hidup harus berbagi dan jangan sesekali merendahkan orang lain, harus mendengar orang lain, dan ambil kelebihan orang lain, simpan kekurangan orang lain sehinga dengan prinsip itu pula dia menjadi orang yang bisa berjejaring dengan siapa saja, sekalipun ia tidak menikmati bangku sekolah selangit tingginya, tapi ia bisa berkawan melintasi sekat-sekat pendidikan itu.

Sekali lagi ia mengaku, kesuksesan itu diperoleh adalah berkat adanya dendam dengan nasib, jika tidak pernah berdendam dengan nasib hidup ini tidak akan kreatif, kreatif itu banya macamnya, kreatif dalam berusaha, kreatif dalam sosial, keratif dalam beragama, kreatif dalam berfikir. Begitu segilintir, mengenal perempuan hebat ini, walaupun tidak mengeyam sekolah formal sebagaimana mestinya tetapi dia telah berhasil mengembangkan usaha, mulai dari usaha dibidang kesehatan, sampai pada kulinernya yang tersebar di beberapa daerah.

Dia bisa kita jadikan rujukan dan model perempuan entrepreneur yang tidak pudur semangatnya ((***).

Leave a Reply