Di Padang Panglima TNI Mencatat Peristiwa Penting

Di Padang Panglima TNI Mencatat Peristiwa Penting

- in Headline, News, SUMBAR
0

Padang, bakaba – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, S.IP menyampaikan tahun 2018, kita mencatat berbagai peristiwa penting, yang menguji kesiapsiagaan dan kemampuan pengabdian TNI sebagai alat negara.

“Pilkada serentak 2018 dilaksanakan dengan aman, lancar dan sukses. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari netralilas TNI dan sumbangsih pengamanan yang kita dilaksanakan. TNI memberikan bantuan pengamanan dengan menurunkan hampir 10.000 personel ditambah dengan 7.500 personel standby, lengkap dengan berbagai alutsista TNI”, kata Panglima dalam amanat tertulis pada upacara di KOREM 032/WBR.

Bertindak sebagai Komandan upcara adalah Mayor Chb Kairan Nasirin, S.T. jabatan sehari hari Wadan Denhubrem 032/WBR, Inspektur Upacara Kasilog Rem 032/WBR Kolonel Kav Asep Solihin, S.I.P

Panglima mengatakan tahun 2018 juga menjadi bukti TNI mampu menyelenggarakan beberapa kegiatan berskala besar secara serentak. TNI melaksanakan penanggulangan bencana gempa di Lombok serta gempa di Palu seraya juga mengamankan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang dan pengamanan IMF- World Bank annual meeting di Bali.

Disamping itu untuk pertama kalinya TNI berhasil melaksanakan latihan gabungan dengan 3 trouble spot sekaligus. Latihan puncak bentuk Pasukan Pemukul Reaksi Cepat dengan skenario operasi militer secara serentak dilaksanakan di Morotai, Selaru dan Timika. Latihan semacam ini diharapkan semakin meningkatkan interoperabilitas antar matra, termasuk dalam hal penggunaan alutsista.

Selanjutnya TNI melaksanakan Pengembangan organisasi dalam rangka mendukung Program Pemerintah. Divisi 3/Kostrad, Koarmada III, Koopsau III, dan Pasmar-3 dibentuk di wilayah timur Indonesia. Dengan demikian kekuatan pertahanan dan pembangunan nasional akan semakin merata serta mendukung kedaulatan negara.

Panglima juga telah meresmikan Satuan TNI Terintegrasi di Natuna. Satuan tersebut merupakan satuan tri matra terpadu yang dapat melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia, lengkap dengan segala fasilitas, termasuk untuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur, dan rudal modern. Kita juga terus melanjutkan pemenuhan kekuatan esensial yang dibutuhkan, diantaranya pembangunan kapal selam produksi dalam negeri.

TNI juga membantu dan mendukung Pemerintah dalam penanggulangan bencana kemanusiaan di Kabupaten Asmat, Papua dan suku Mausu Ane, Maluku. Dalam pencarian dan penyelamatan, kita menurunkan pasukan dan alutsista dalam tugas SAR, termasuk evakuasi dan pencarian Lion Air JT -610. Selanjutnya TNI juga mengatasi kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, yang telah membunuh secara keji puluhan masyarakat sipil yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan dan mengakibatkan gugurnya 1 orang prajurit TNI.

Pada misi perdamaian dunia, kita berhasil menempatkan diri pada posisi 7 dunia sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB. Terdapat 8 misi PBB dimana prajurit TNt bertugas dalam berbagai posisi, termasuk diantaranya 75 orang Wanita TNI. Dengan demikian telah terdapat 41.810 personel TNI yang telah bertugas di bawah bendera PBB sejak tahun 1957.

Itu semua terasa sangat berat manakala kita tidak menyadari betapa mulianya tugas yang kita emban. Sadarilah bahwa jerih payah para prajurit dan PNS TNI juga menjadi ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selain itu dalam setiap pelaksanaan tugas pokoknya, TNI harus bersatu dan manunggal bersama rakyat. TNI adalah bagian dari rakyat, dan kemanunggalan TNI dan rakyat adalah marwah NKRI sejak negeri ini berdiri. (RONI)

Leave a Reply