Halida Hatta Sebut Alasan Perantau Dukung Jokowi

Halida Hatta Sebut Alasan Perantau Dukung Jokowi

- in Headline, NASIONAL, News, POLITIK
0

Jakarta, bakaba – Perantau dan tokoh-tokoh asal Minang beramai-ramai memberikan dukungan kepada Paslon Jokowi – Amin, bahkan para perantau Sumbar sudah mendeklarasikan Sumbar Pilih Jokowi pada (18/12) lalu.

Kegiatan yang digelar di Rumah Aspirasi Rakyat itu di padati oleh perantau asal Minang tidak hanya yang ada di Jakarta, tetapi perantau Minang Lainnya. Sementara sebelumnya 10 Kepala Daerah di Sumbar juga sudah memberikan dukungan kepada Paslon 01 itu.

Selama saya berada di Jakarta, saya mencoba mewawancarai tokoh-tokoh asal Sumbar salah satunya Halida Hatta yang merupakan Putri Bungsu sang Proklamator M. Hatta.

Halida Hatta menyediakan waktu untuk wawancara pada pukul 11.30 WIB di Citywalk Sudirman Jakarta Pusat, sebuah pusat perbelanjaan di jantung ibu kota.

Ketika pertamakali bertemu, Halida Hatta menyapaku dengan ramah dan senyum yang slalu menghiasi wajahnya yang masih terlihat cantik. Kita menuju lantai dua Citywalk dan memilih restoran bebek tepi sawah yang bernuansa bali dan penuh dengan ornamen berwarna pastel.

Musik instrumen Bali mngalun indah, sementara kami larut dengan wawancara yang penuh ke akraban seperti dua saudara yang sudah lama tidak bertemu.

Keluarga saya kenal dengan keluarga Prabowo, tetapi kita bukan sahabat yang selalu bertemu tiap minggu ujar Halida lembut.

Ketika disinggung kenapa beliau lebih mendukung Jokowi, sementara orang minang yang tinggal di Sumatera Barat sana justru mati-matian membela Prabowo.

Masih dengan senyum yang terus mengembang Halida Hatta menjelaskan bahwa selama empat tahun kepemimpinan Jokowi, dirinya melihat pembangunan itu sudah merata dan tidak terpusat di Jakarta saja, tapi merata sampai ke Papua.

“Jokowi itu tahu diri, bahwa jabatan hanya amanah”, ujar Halida. Jokowi menurut Hilda membuat Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat tambahnya

Halida Hatta menegaskan, selama empat tahun memerintah Jokowi telah bekerja keras membangun pondasi-pondasi baru. Pemerintah ingin bangsa ini pindah dari yang konsumtif ke produktif, bangsa yang efisien dan bangsa yang kompetitif, karena tanpa ini sangat berat bagi kita untuk berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain.

Menurut Halida Memang kadang-kadang apa yang kita kerjakan hasilnya tidak instan. Hasilnya tidak langsung kita nikmati. Itulah pil kadang-kadang pahit, kadang-kadang sakit. Tapi kita harus memilih itu agar kita bisa menjadi bangsa yang sehat produktif yang kompetitif dan yang efisien.

Selanjutnya Halida menjelaskan, pemerintah telah memperbaiki struktur fiskal, dari yang konsumtif ke produktif. Ia memberi contoh, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang presentasenya 82% justru dinikmati oleh kalangan atas, pada 2014 dipangkas dan dialihkan untuk kegiatan produktif membangun infrastruktur-infrastruktur, jalan, pelabuhan, bandara, dan jalan-jalan tol.

Pemerintah juga telah memangkas regulasi-regulasi yang berbelit-belit meski sampai saat ini belum cukup. Presiden memberikan contoh izin untuk urusan pembangkit tenaga listrik, dari 258 izin dipangkas menjadi 58.
Halida mengingatkan, apa yang dilakukan pemerintah dalam 4 tahun terakhir ini perlu proses, tidak mungkin bisa instan.

“Perlu tahapan-tahapan besar untuk memulai kecepatan, untuk memulai efisiensi, untuk memulai kompetitif,” ujar Halida.

Pemerintah juga ingin menurunkan ketimpangan, dan menurunkan kemiskinan. Hasilnya, dalam empat tahun gini rasio telah turun dari 0.41 menjadi 0.38.

“Ini memang tidak bisa langsung melompat karena dulu proses gini rasio ini semakin membesar juga proses jangka panjang. Menurunkan juga membutuhkan proses-proses dan juga memerlukan waktu,” ujarnya. Tingkat kemiskinan turun dari 11,2% menjadi 1 digit 9,8 dalam empat tahun tambah Halida hal itu juga bukan perkara mudah.

Pemerintah juga telah memiliki program keluarga harapan, kartu Indonesia Sehat, kartu Indonesia Pintar, juga Dana Desa yang telah digelontorkan sampai sekarang, 4 tahun ini sudah pada angka Rp187 triliun.

“Bukan angka yang kecil ini untuk membangun infrastruktur-infrastruktur kecil yang ada di desa-desa, baik jalan, jembatan-jembatan, irigasi-irigasi, embung kecil-kecil,” kata Halida.

Selama hampir tiga jam bersama Halida Hatta, terlihat beliau sangat merasakan perubahan yang signifikan pembangunan yan sudah dilakukan oleh Jokowi yang merata yang bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia termasuk Sumatera Barat.

Usai menikmati makan siang bersama yang diselingi cerita-cerita ringan tentang Indonesia, sementara musik tetap mengalun indah. Akhirnya kita berpisah dan berjanji akan bertemu kembali. (TIA)

Leave a Reply