Tanah Datar, bakaba.net – Dandim 0307 Tanah Datar Letkol CZI Sutrisno, S.T, M.I.P didampingi Forkopimca dan instansi terkait lansung meninjau kondisi pengungsi korban erupsi Gunung Marapi, di Nagari Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, Rabu (10/01/2023).
Seperti diketahui pasca ditetapkan Gunung Marapi naik level III atau Siaga, ada 24 Kepala Keluarga yang mengungsi pada salah satu tempat ibadah di Nagari Koto Baru.
Sutrisno pada pengungsi untuk tidak masuk atau berkegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi atau kawah verbeek.
Ia juga berpesan agar pengungsi tidak mendekati tempat-tempat yang dianggap berbahaya seperti sungai yang berhulu dengan Gunung Marapi, karena dikuatirkan saat berada di bibir sungai, ada air bah yang membawah material batu dan kerikel, tentu hal itu sangat membahayakan.
Sutrisno meminta pengungsi untuk menyampaikan kendala atau permasalan yang dihadapi selama berada di pengungsian.
“Sampaikan bila ada permasalahan atau kendala, sehingga kita bisa mencarikan solusi,” ujar Dandim Sutrisno.
Dandim Sutrisno menjawab bakaba.net dilokasi pengungsian menyampaikan bahwa sebelumnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sudah melaksanakan Rapat Koordinasi di aula kantor bupati.
Rapat Koordiasi itu sambung Sutrisno dipimpin lansung Bupati Eka Putra diikuti Kapolres dan Kajari Tanah Datar serta OPD terkait.
“Rapat Koordinasi itu tentang apa dan berbuat apa dan seluruh OPD terkait harus mempersiatkan diri,” kata Dandim Sutrisno.
Saat ini dirinya menindaklanjuti Rapat Koordinasi yang sudah dilakukan bersama Forkopimda tersebut.
Ia menjelaskan dari delapan kecamatan yang berada disekeliling Gunung Marapi ada tiga kecamatan yang menjadi titik fokus dan diperkirakan akan berdampak cukup parah terhadap erupsi Gunung Marapi.
Sebelum menuju posko pengungsian, Dandim 0307 Tanah Datar ini di Nagari Sabu Kecamatan Batipuh untuk membicarakan secara teknis apa yang akan dilakukan, mulai dari jalur evakuasi, siapa saja yang akan dievakuasi sampai titik-titik yang menjadi tempat pengungsian, apa yang akan dilakukan dipengungsian.
“Sekarang kita berada dilokasi Kecamatan X Koto, Koto Baru, tadi ada beberapa warga yang masih menempati diradius yang dianggap berbahaya dan sudah diungsikan untuk sementara berada di musala,” ujarnya.
Warga Nagari X Koto yang mengungsi itu berjumlah 24 KK, tidak berada di radius 4,5 kilometer, tetapi dinilai berbahaya, karena efek dari dentuman dan erupsi yang baru saja terjadi sangat terasa dilakasi itu, untuk itu perlu kita ungsikan ketempat yang lebih aman.
Pada kesempatan itu Sutrisno juga menyampaikan tiga pengungsi menderita ispa dampak dari erupsi Gunung Marapi, tetapi kini sudah diobati. (***)