Colonel Dahlan Djambek Pahlawan kemerdekaan Minangkabau, Terbunuh Dipenghujung Perang Saudara

Colonel Dahlan Djambek Pahlawan kemerdekaan Minangkabau, Terbunuh Dipenghujung Perang Saudara

- in Feature, Headline, NASIONAL
0

Oleh Andiko Sutan Mancayo

Mungkin tidaklah berlebihan bila saya menyebut Andiko Sutan Mancayo merupakan guru saya dalam berbagai hal, termasuk dalam di bidang tulis menulis.  Dalam setiap perjalan dan pengembaraanya Andiko selalu melahirkan tulisan yang enak dibaca dan gampang dicerna.

Seperti perjalanan Andiko Sutan Mancayo “Pada Sebuah Pengembaraan” ZiarahKe Makam Colonel Dahlan Djambek.  bakaba.net memuat tulisan asli sang pengembara dengan nama keren #mangkutaraunsabalik.

Colonel Dahlan Djambek adalah pahlawan kemerdekaan di Minangkabau yang kemudian terbunuh dipenghujung perang saudara di Sumatera Tengah.

Kepemimpinan dan kematiannya memberikan kesan amat mendalam kepada anak buah dan orang-orang yang pernah mengenalnya.

Selain seorang perwira militer yang pernah menjadi atase Militer di Pakistan, beliau juga seorang alim, putra ulama terkenal di Bukittinggi, yang kerapkali memberikan qotbah di nagari-nagari sekeliling ibu kota Sumatera Tengah itu.

Ia seorang pemimpin penuh kharisma, sehingga kematiannyapun meninggalkan cerita mendalam bagi yang menyaksikan.

Ia terbunuh oleh sepasukan paramiliter yang mendahului team resmi yang akan menangkap beliau, karena Colonel kharismatik ini menginginkan duduk dihadapan peradilan untuk mempertanggungjawabkan pergolakan yang terjadi. Namun sayang, dibalik itu ada kekuatan lain yang tidak menginginkan ia diadili.

Karena itu, disuatu subuh tahun 1961, setelah sholat subuh, ditengah hujan peluru, ia pergi demi melindungi rakyat tempat ia berada.

Namun konon hanya sebutir peluru yang sanggup menembus dadanya, itupun setelah beliau berdo’a, Ya Allah, berlakukanlah keinginan orang-orang yang memberondongku, agar rakyat yang melindungiku, selamat dari prilaku mereka.

Sedetik setelah bait do’a terakhir itu selesai, ia terkapar di tangga rumah. Akhirnya ia dimakamkan berjejeran dgn pengawal terakhirnya yang ikut terbunuh di subuh itu.

Rakyat yang pernah mengenal beliau, begitu mencintainya, sehingga sampai hari ini, mereka tidak menginginkan pusaranya dipindahkan dari perbukitan itu. Hari ini, dengan mantan anak buah yang mencintainya, kami menziarahi peristirahatan dalam keindahan gugusan perbukitan, Bukit Barisan itu.

#mangkutakraunsabalik @ Palupuh Agam.

Ziarah ke Makam Col. Dahlan Djambek Senin 27 Januari 2020

 

Leave a Reply