Jakarta, bakaba – Hari masih pagi, matahari bersinar hangat ditemani angin yang bertiup sepoi-sepoi, saya menikmati pagi bersiram mentari disudut taman sangat asri dengan kolom ikan-ikan koi yang berenang kian kemari.
Tiba-tiba layar salah satu hape menyala dan terlihat VC uni Atitje dan mengingatkan jadwal janji wawancara dengan Jajang C Noer artis serba bisa yang berasal dai Selayo Solok Sumatera Barat. Uni Atitje memang sosok yang sangat perfek
Hari ini saya memang ada jadwal mewawancarai artis senior Jajang C Noer. Siapa sih yang tidak kenal artis serba bisa Jajang C Noer berdarah Minangkabau dan merupakan putri tunggal dari tokoh nasional pergerakan kemerdekaan Indonesia Nazir Datuk Pamoentjak.
Tepat pukul 11.30 WIB saya sudah berada di rumah Jajang C Noer nan asri senyum khas dan candaan Jajang khas Melayu lansung menyambut kedatangan saya.
“Sudah-sudah jangan buka sepatu, ini bukan masjid”, ujar Jajang. Kita siang itu bercerita banyak sekali, salah satunya tentang jalan tol yang banyak diributkan orang. Beginilah pendapat Jajang C Noer tentang jalan tol
Jalan Tol menurut Jajang C Noer merupakan salah satu infrastruktur yang penting untuk bisa direalisasikan pembangunannya. Pasalnya, jalan tol bisa menjadi tulang punggung mendongkrak ekonomi Indonesia dengan memperlancar sistem distribusi logistik serta mempermudah mobilitas barang dan jasa. Bahkan pemerintah menargetkan mampu merealisasikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 kilometer hingga tahun 2019.
Jalan tol sebagai infrastuktur penting ini dinilai Jajang C Noer sudah mendesak dibangun, terutama untuk mengurai kemacetan dan juga mendorong pengembangan ekonomi kawasan sekitar.
“Artinya, mempercepat pengiriman barang, hasil bumi pertanian, perkebunan dan juga mobilitas masyarakat dari daerah-daerah juga semangkin cepat. Ekonomi bergerak, aktivitas ekonomi tumbuh,” ujar artis senior ini.
Arus barang yang lancar, lanjutnya, juga dapat memangkas biaya sehingga harga jual sayur mayur dan produk daerah-daerah tersebut makin ekonomis. Kualitas hasil bumi juga terjaga karena masih segar ketika sampai di ibukota provinsi hingga ke tangan konsumen.
Selain berpengaruh pada lalu lintas logistik dan masyarakat, Jajang C Noer juga mencermati, jalan tol akan mendorong pengembangan pariwisata. Terlebih, jalan tol dengan konsep pelurusan jalan ini memperlancar akses jalur darat para wisatawan menuju objek-objek wisata.
Potensi ekonomi yang tergarap, sambungnya, juga semakin membentang. Dari akomodasi penginapan, kuliner, jasa transportasi, hingga kerajinan alias handicraft yang kebanyakan diproduksi UMKM.
“Efek bergandanya atau multiplier effect bisa dinikmati masyarakat luas. Perputaran uang dan siklus produksi juga lebih cepat dengan adanya jalan tol,” katanya
Jalan tol tersebut meliputi Jalan Tol Lintas Sumatera yang terdiri dari Lintas Utama dan Lintas Penghubung. Selain Jalan tol Lintas Sumatera terdapat Jalan Tol Non Lintas Sumatera yang meliputi jalan tol di Pulau Jawa.(TIA)