Wapub Richi Aprian Launching Inovasi SIMPORTE

Wapub Richi Aprian Launching Inovasi SIMPORTE

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

bakaba.net, Tanah Datar – Untuk meminimalisir permasalahan lalu lintas dan angkutan, Pemkab Tanah Datar melaunching inovasi SIMPORTE (Sistim Informasi Manajemen Pelayanan Transportasi Terpadu).

Launching Simporte itu ditandai dengan Wabup Richi Aprian menempelkan tangan kanan pada layar monitor yang sudah disediakan.

Kegiatan launching Simporte dilaksanakan rapat Forum Lalin dan Angkutan Jalan di Aula Eksekutif Kantor Bupati, Selasa (11/9).

Rapat di buka langsung Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian dihadiri Waka Polres Tanah Datar dan Kasat Lantas, Ketua Pengadilan Negeri Padang Panjang, Kasat Lantas Padang Panjang, Pimpinan OPD terkait, Organda Tanah Datar dan Padang Panjang, Samsat dan Jasa Raharja dan Komunitas masyarakat sadar keselamatan.

Kasat Lantas Polres Tanah Datar IPTU Hidayanda Rizki, S.H dalam rapat forum Lalin dan Angkutan Jalan itu menyampaikan paparan tentang dinamika Lalin di Polres Tanah Datar.

Dalam Paparannya Kasat Lantas Rizki singgung beberapa persolan yaitu tentang ETLE yang sudah sangat dibutuhkan kota Batusangkar untuk mendeteksi pelanggaran

Untuk pemasangan ETLE itu sendiri Rizki menyebutkan dua titik yaitu Simpang Lampu Merah BPD dan Simpang lampu Merah Pelita.

Selanjutnya, ia juga sampaikan beberapa sekolah yang berpotensi terjadinya kecelakaan, karena tidak adanya Zona Selamat Sekolah atau ZOSS.

Sementara ZOSS itu merupakan pengendalian kecepatan berlalu lintas, sehingga anak sekolah aman dan nyaman saat berada di sekolah.

Ia juga menyampaikan ruas Kampung Teleng yang merupakan satu arah, tetapi seolah menjadi jebakan batman bagi warga Tanah Datar maupun pengunjung Batusangkar,

Untuk mengatasi hal itu, perlu mencari solusi bersama tanpa harus saling menyalahkan.

Pemanfaatan Terminal Jati oleh pedagang terutama hari balai menyumbang berbagai persoalan Lalin di Kota Batusangkar, seperti Angkutan Kota atau Kopatra yang selama ini memanfaatkan terminal itu untuk menunggu penumpang, tetapi saat ini justru tidak bisa masuk ke dalam terminal itu.

Untuk menertipkan ruas jalan anggota Lalu Lintas akan meminta Kopatra itu tidak mangkal diruas jalan terutama di dalam Kota Batusangar untuk mengantisipasi kemacetan.

Hal itu berdampak pada berkurangnya penumpang dan pemilik Kopatra merugi, bahkan ketika disuruh pindah atau tidak mangkal, supir Kopatra sering menanyakan akan kemana mereka akan pergi.

“Mohon pak, kembali difungsikan terminal Jati menjadi, agar dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi,” ujar Rizky.

Wabup Richi Aprian dalam rapat forum Lalin dan Angkutan Jalan itu juga menyampaikan beberapa point yang perlu didiskusikan

Wabup menyebutkan bahwa jumlah korban Lalin terus meningkat dibeberapa ruas dan dan laka sepeda motor yang paling sering terjadi.

Richi Aprian juga singgung tentang persoalan Lalin dan Laka Beruntun yang sering terjadi, seperti di Nagari Panyalaian, kemacetan Lembah Anai, Pasar Koto Baru.

Laka Lantas juga sering terjadi di dekat jembatan kereta api Batu Taba, Kelok Sikumbang yang hampir tiap tahun makan korban.

Beliau juga sampaikan belum optimalnya penyelesain permasalahan Lalin dan Angkutan Umum di Kota Batusangkar, sehingga diperlukan sinergitas dengan mengandeng multi stakeholder untuk mencari bersama.

Menurut Richi Aprian jelang penilaian Wahana Tata Nugraha, merupakan momen yang tepat untuk melakukan perbaikan dalam sektor Lalin dan Angkutan Jalan.

Untuk itu, ia menyambut baik Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka memberikan solusi yang tepat dan mudah untuk meminimalisir permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah kabupaten Tanah Datar.

“Forum lalu lintas merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan demi terciptanya sistem transportasi yang terpadu dan mampu mengakomodir mobilitas orang dan barang dengan lancar untuk mendukung perekonomian dan aktivitas masyarakat. hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” ungkapnya.

Wabup Richi katakan, posisi Tanah Datar berada di tengah provinsi Sumatera Barat, menjadikan Tanah Datar sangat strategis untuk dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Apalagi Tanah Datar memiliki ikon pariwisata unggulan sehingga termasuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), untuk itu sangat strategis di bentuknya forum lalin ini untuk mencarikan solusi yang tepat.

Wabup Richi juga berharap, melalui forum lalu lintas dan angkutan jalan dapat memberikan dampak positif

Dampak positif itu dapat mendorong terwujudnya kemitraan yang harmonis diantara pemangku kepentingan lalu lintas dan angkutan jalan.

“Semoga transportasi di Tanah Datar ke depan dapat sejajar dengan daerah lainnya di Sumatera Barat,” harap Richi Aprian. (***)

Leave a Reply