Simawang, bakaba – DPP Simawang Saiyo sengaja menghadirkan ustad Abdul Somad di kampung halaman untuk mengobati kerinduan masyarakat setempat menyaksikan dan mendengaran siraman rohani lansung dari sang ustad.
Terlihat ribuan masyarakat setempat dan perantau tumpah ruah memadati lapangan Merah SMA N 2 Rambatan menghadiri Tabligh Akbar Ustad H. Abdul Somad, Lc. MA. Kegiatan tersebut dalam Mubes Nagari Simawang ke IX yang digelar pada Minggu lalu.
Tabligh Akbar di hadiri oleh Ketua IKTD Jaya, Mantan Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe, DPC Simawang Saiyo Jakarta Dani Agusta, Pekan baru, Kota Padang dan Muaro Bungo, Pengda FPI Sumatera Barat Suryadi, FPI Tanah Datar Andri S. Sos, Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas, Kapolres Padang Panjang AKBP Cepi Noval, Ketua DPP Simawang Saiyo M. Nur Idris SH. ketua DPRD Padang Panjang.
Ketua DPP Simawang Saiyo M. Nur Idris SH, mengucapan terimakasih kepada seluruh perantau dan yang hadir jema’ah yang mncintai ustad agar bisa memberikan tausyah ke seluruh dunia. Hal ini juga untuk mengobati kerinduan masyarKat untuk mendengarkan ceramah ustad Abdul Somad secara lansung.
Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas SH seperti mendapat berkah dg kehadiran ustad,
Silaturahmi ini supaya bisa mmberikan siraman rohani yang fenomenal, beliau sangat santun, ormas terimakasih mnjaga semoga kehadiran bisa mmberikan pencerahan dan menjadi Ladang Pahala bagi kita semua.
Ustad Abdul Somad, Lc. MA memulai ceramah dengan gaya kocak menceritakan tentang kebiasaan merantau orang minang, bahkan di sidnay perantau terbanyak orang Minang.
“Orang Minang perantau terbanyak di dunia”, ujarnya
Kebiasaan perantau Minang setelah berhasil akan membangun kampung halaman.
“Pergilah sejauh mata memandang, tapi pulanglah ketika hari la patang, untuk membangun nagari, baik mesjid, sekolah maupun tempat”, ujar ustasd yang lebih ngetop di panggil UAS itu.
Keberhasilan perantau dalam membangun kampung sudah tidak di ragukan lagi, perantau Minang menurutnya sudah banyak yang membangun mesjid, sekolah mapun fasilitas umum lainnya.
Menurutnya itulah hebatnya perantau Minang, setelah berhasil di rantau, para perantau Minang membangun kampung halaman dengan ikhlas.
“Berkerjasama saling menolong
Para perantau di ajak untuk pulang basamo membangun kampung bersama”, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut UAS juga membahas tentang bahaya Narkoba yang sudah mengepung Indonesia. Untuk itu menurutnya sudah menjadi kewajiban kita bersama menjaga generasi muda agar tidak terjerumus mengunakan narkoba. (TIA)