Batusangkar, bakaba–Buntut pernyataan Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait setuju LBGT membuat KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Komisariat Tanah Datar melakukan aksi demo penolakan LBGT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender ) ada di Indonesia.
Aksi demo di pusatkan di depan lapangan Cindua Mato Batusangkar Minggu 18/1. Sedikitnya tiga puluh orang mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah yang tergabung dalam KAMMI mendukung aksi demo tersebut, seperti utusan dari UNRI, Politeknik Payahkumbuh, Teluk Kuantan, Padang dan IAIN Batusangkar.
Para Mahasiswa sudah berada di depan lapangan Cindua Mato sejak pukul 10.00 WIB dan secara bergantian menyampaikan orasi penolakan LGBT.
Menurut mereka LGBT tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia, dan tidak sesuai dengan Kultur dan budaya Indonesia. serta melanggar UU No. 1 tahin 1974 tentang perkawinan.
“Mungkin orang yang melihat aksi yang kami lakukan sebagai perbuatan yang sia-sia dan tidak berarti, tetapi kami di sini untuk menolak keras LGBT, karena LGBT merupakan penyakit yang harus di obati”, ujar salah peserta aksi dalam orasinya.
Rusdisaputra koordinator aksi penolakan LGBT ketika ditemui bakaba.net mengatakan akan melaksanakan aksi lanjutan menolak LGBT dengan peserta yang lebih banyak. LGBT itu menurutnya sebuah penyakit yang harus diobati bukan diberi ruang untuk berkembang.
Sementara itu Abu Said Sekjen KAMMI Sumbar menyebutkan kecendrungan LGBT merupakan bentuk penyimpangan dan tidak sesuai dengan agama manapun yang ada di Indonesia. Untuk itu KAMMI dengan tegas menolak paham dan gerakan LGBT, membolehkan LGBT atau mengakui eksistensi LGBT.
LGBT melanggar nilai-nilai moral, norma susila, dan ajaran agama yang berlaku di Indonesia. Jika dibiarkan LGBT menjadi ancanan terhadap kebebasan dalam menjalankan agama, pasalnya prilaku LGBT menyimpang dari ajaran agama.
Pembiaran terhadap LGBT merupakan pelanggaran terhadap UUD RI 1945, karena LGBT akan menjadi penumpang gelap demokrasi. (TIA)