PASBAR, bakaba.net — Penyidik Polres Pasaman Barat (Pasbar) masih lakukan penyelidikan dugaan penyebaran berita atau gambar Puan Maharani yang dilakukan oleh Ketua DPRD Pasaman Barat. Polisi segera memanggil pihak terlapor dan pelapor.
laporan pengaduan pihak PDIP tersebut masih tahap penyelidikan. Namun setelah penyidik memanggil pihak terkait maka akan diadakan gelar perkara sambil mengumpulkan bukti dan dokumen terkait persoalan itu.
‘Dalam waktu dekat ini, kita akan memanggil pihak pelapor dan terlapor untuk dimintai keterangan,” sebut Kapolres AKBP Sugeng Hariyadi melalui Kasat Reskrim AKP Omri Sahureka didampingi Kepala Sub Bagian Humas AKP Defrizal, Rabu (10/6) diruang kerjanya.
Omri menyebutkan penyidik juga akan berkoordinasi dengan ahli IT, karena dari pengaduan yang kami terima, penyebaran berita dan gambar itu dilakukan dimedia sosial.
Sebelumnya Ketua PAC PDIP Kecamatan Lembah Melintang, Randi Wisata membuat pengaduan ke Polres Pasaman Barat Ketua DPRD “PH”, terkait dugaan menyebarkan berita atau gambar hoaks di grup WhatApp pada 1 Juni 2020 lalu.
Ia mendapatkan mandat atau kuasa untuk membuat pengaduan dari DPC PDIP Pasaman Barat. Menurut Randi, partai PDIP merasa dirugikan dengan penyebaran berita dan gambar hoaks Puan Maharani itu.
“Gambar itu disebar di grup WhatApp COVID-19 Kecamatan Gunung Tuleh. Ini langkah yang kami tempuh, dengan melaporkan PH ke Polisi terkait dugaan berita dan gambar hoaks itu,” tegasnya.
Ia mengatakan berita atau gambar diduga hoaks yang disebarkan di grup itu adalah berita di blogspot yang berbunyi “Puan: Jika negara ingin maju dan berkembang, pendidikan agama Islam harus dihapus dan dihilangkan.
Kemudian ada penambahan kalimat di bawah berita atau foto itu “cukup viralkan ini dan dikopi kasikan ke rakyat plosok plosok desa Insya Allah”.
“Padahal berita itu diduga hoaks dan disebarkan di grup WA yang anggotanya cukup banyak bahkan ada Camat Gunung Tuleh dan unsur pemerintahan di dalamnya,” paparnya.
Pihaknya tidak menginginkan berita itu disebar ke grup WA. Apalagi beritanya tidak jelas dan diduga hoaks. Kata dia, Puan Maharani itu merupakan ikon PDIP, pengurus DPP PDIP dan sekarang Ketua DPR RI dari fraksi PDIP.
Sementara itu saat dikonfirmasi kepada Ketua DPRD PH melalui via telp hingga saat ini tidak mengangkat dan via WhatApp juga tidak dibalas. (Jupriady Pasaribu)