bakaba.net, Tanah Datar – Itikaf menjadi salah satu sunnah yang biasa dilakukan umat Islam di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Hal itu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya hingga meninggal dunia.
Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Anas, dan Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa “Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat.”
Kebiasaan itikaf itu juga sudah menjadi tradisi di Nagari Jaho Kecamatan X Koto Tanah Datar yang biasanya dilakukan di Surau Gadang di Nagari itu.
Syukuran pengunaan Surau Gadang itu lansung dihadiri Bupati Eka Putra dan mengapresiasi warga setempat yang sudah merenovasinya secara swadaya,
Pada kesemppatan itu Bupati Eka juga mendukung tradisi yang ada di nagari Jaho yaitu kegiatan itikaf yang dilakukan selama bulan Ramadhan.
Menurutnya ini harus diturunkan dan ditransfer ke generasi muda sekarang, begitu juga kepada niniak mamak yang dihimbau untuk mentransfer ilmunya kepada anak kemenakannya supaya adat dan tradisi tidak hilang begitu saja.
“Tolong pertahankan tradisi ini, mari kita ramaikan masjid dan surau/mushalla dan mari kita siapkan diri kita untuk selalu meningkatkan ibadah,” pesannya.
Lebih lanjut, Bupati Eka juga menyebutkan bahwa nagari Jaho selama ini merupakan sentralnya pendidikan dan saat ini salah satu SMP di Jaho juga sudah memiliki asrama sendiri untuk boarding scool sementara di daerah lain susah untuk mendapatkan tanah dan biaya untuk membuat sebuah asrama.
Terkait hal itu, Bupati Eka menghimbau dan mengajak anak-anak yang lulus SD untuk melanjutkan pendidikan di SMP yang ada di nagari tersebut.
“Mari kita manfaatkan fasilitas yang ada di nagari kita sendiri, ini tidak bisa Saya atau pak Wali Nagari yang melakukannya sendiri namun butuh dukungan kita semuanya seluruh masyarakat dan sebagai motivasi tahun ini bagi anak-anak yang mendaftar ke SMP Jaho akan Saya gratiskan baju seragamnya,” sampai Eka Putra.
Tidak itu saja, Bupati Eka juga mengingatkan kepada para orang tua dan juga tokoh masyarakat agar selalu menjaga anak-anaknya supaya tidak terjerumus kepada perbuatan yang akan merusak masa depan mereka.
“Baru-baru ini Saya membaca berita bahwa di Ponorogo telah terjadi ratusan anak sekolah hamil diluar nikah, ini terjadi akibat kurangnya kontrol dari orang tua, para tokoh masyarakat, sekolah dan juga pemerintah,” ujarnya.
Untuk itu ia mengajak bersama-sama menjaga generasi muda kita dizaman digital ini.
Eka Putra mengakui tantangannya berat karena anak-anak sekarang sudah memiliki handphone yang sudah dilengkapi bermacam-macam media sosial dan situs tersedia disana,
Untuk itu sambungnya, Pemda Tanah Datar membuat program Satu Rumah Satu Hafizh supaya ini bisa menguatkan mental dan akhlak anak-anak kita dan ini tanpa adanya dukungan dari semua pihak tentu sulit bagi kami untuk melakukannya
Diakhir sambutannya, Bupati Eka Putra juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat dan mengajak agar masyarakat menyiapkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini.
“Sebentar lagi bulan puasa, untuk itu Saya selaku kepala daerah dan pribadi memohon maaf kepada bapak dan ibu semua, mari kita persiapkan diri kita semoga di bulan puasa tahun ini kita diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjalankan ibadah dengan baik,” pungkasnya. (***).