Sicantik tithonia diversifolia solusi kelangkaan pupuk petani

Sicantik tithonia diversifolia solusi kelangkaan pupuk petani

- in Headline, TANAH DATAR
0

bakaba.net, Tanah Datar – Kelangkaan pupuk pupuk masih menjadi persoalan serius bagi para petani di Indonesia termasuk di Tanah Datar Sumatera Barat seharusnya tidak terjadi lagi.

Apalagi sampai membuat petani naik pitam gara-gara tidak tersedianya pupuk yang selalu menjadi momok bagi petani, bagaimana tidak saat tanaman harus dipupuk, ternyata harga pupuk yang sudah mahal itu ternyata juga langka didapat.

kelangkaan pupuk dikalangan petani itu tidak perlu terjadi, dengan mengolah berbagai tumbuhan yang ada bahkan sering disebut gulma menjadi pupuk NPK cair organik dan dapat dimanfaatkan seluruh tanaman pastinya ramah terhadap lingkungan.

Sicantik Tithonia diversifolia salah satu tanaman rambat yang sering disebut gulma ternyata dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sumber hara N, P dan K oleh petani, bahkan petani kenya sudah memanfaatkan sejak lama.

Bahkan kombinasi Tithonia diversifolia dengan pupuk kandang memiliki tingkat dekomposisi yang lebih cepat dibandingkan Centrosema pubescens.

Tithonia diversifolia atau bunga matahari Meksiko juga sering Paitan menjadi salah satu bahan untuk membuat pupuk NPK cair organik

Melalui kegiatan difusi inovasi dan penerapan teknologi Balitbang Provinsi Sumatera Barat memberikan pelatihan Integrated Production System (IPS) atau Sistem Produksi Terpadu pertanian yang berkelanjutan.

Salah satu materi dalam kegiatan itu yaitu membuat pupuk NPK cair organik dengan memanfaatkan tanaman yang gampang didapat yaitu tanaman tithonia diversifolia, sabut kelapa, air kelapa, cangkang telur, dedak, urine ternak dan Mikroorganisme Lokal (MOL Nasi Basi) serta air secukupnya.

Dalam membuat pupuk NPK cair unsur yang perlu diperhatiksn yaitu hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) menjadi tiga jenis unsur hara penting yang berguna untuk menyuburkan tanaman.

Cara membuat pupuk NPK cair sangatlah sederhana dimulai dengan mencencang halus sabut kelapa dan daun serta batang tithonia diversifolia.

Selanjutnya bahan-bahan yang sudah disediakan dimasukan dalam wadah yang sudah disediakan, pada lapisan dasar masukan tithonia diversifolia pada bagian dasar, selanjutnya serbuk sabuk kelapa, pada lapisan ketiga dimasukan cangkang telur, dilanjutkan dengan memasukan dedak.

langkah berikutnya melarutkan MOL dengan air (pengunaan MOL tergantung dari banyaknya pupuk cair yang diproduksi, larutan MOL itu lalu disiramkan pada lapisan yang sudah disusun dan terakhir siram dengan air kelapa, bila terlalu kental dapat ditambahkan air dengan menyisakan 15 cm dari bibir wadah.

Wadah ditutup rapat dan diletakkan di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari untuk proses fermentasi selama 3 minggu.

Selama proses fermentasi ini, lakukanlah pengadukan pada bahan pupuk tersebut satu kali setiap hari pada 4 hari pertama. Dan setelah lebih dari 7 hari, pengadukan cukup dilakukan 3-4 hari sekali.

Dan setelah menjalani proses fermentasi selama 3 minggu pupuk NPK organik cair sudah jadi.

CARA APLIKASI

Sebelum diaplikasikan, saring terlebih dahulu pupuk NPK organik cair tersebut untuk memisahkan dari ampasnya. Dan setelah disaring, pupuk NPK cair tersebut dapat langsung digunakan atau disimpan.

Untuk diaplikasikan, pupuk NPK cair tersebut perlu dilarutkan dengan air dengan dosis 100 ml NPK organik cair untuk dilarutkan ke dalam 5 liter air dan ditambah dengan 10-50 ml molase atau gula.

Adapun dosis aplikasinya adalah 50-100 ml per tanaman tergantung usia dan pertumbuhan tanaman tersebut dengan cara mengajarkannya.

Sedangkan jika diaplikasikan untuk nutrisi tanaman hidroponik maka dosisnya dikalikan 2, yang tadinya 100 ml NPK cair untuk 5 liter air, mka ditingkatkan menjadi 200 ml untuk 5 liter air. Dan dengan dosis per tanamannya menyesuaikan saja dengan usia dan pertumbuhan tanaman tersebut. (***)

Leave a Reply