Batusangkar, Bakaba--Satuan Polisi Pamong Praja Tanah Datar membubarkan anak sekolah yang nongkrong di taman kota Pagaruyung Selasa (19/9). Rata -rata yang terkena razia petugas, mereka yang seharusnya masih berada dilingkungan sekolah tetapi kedapatan berkeliaran di taman kota. Sementara kepada petugas mereka beralasan baru selesai ujian.
Hal tersebut dikatakan Nusyirwan SE, Kasi Operasional dan Pengamanan Milik Daerah Satpol PP Tanah Datar, ketika menjawab pertanyaan bakaba.net di taman kota Pagaruyung Selasa (19/9) usai membubarkan anak sekolah yang nongkrong di taman kota tersebut.
Lebih lanjut Nursyirwan mengatakan anak-anak yang terpaksa dibubarkan tersebut kepada petugas mereka mengaku baru selesai ujian. Selanjutnya petugas yang melakukan penertipan membubarkan anak-anak tersebut untuk lansung pulang kerumah masing-masing atau menganti seragam terlebih dahulu, baru nongkrong di taman kota.
Menurut Nursyirwan razia ini dilakukan setelah petugas mendapat informasi dari guru SMP 1, SMP 2 dan MTs N bahwa anak didiknya banyak yang korban pemerasan oleh pelajar lainnya. Menindak lanjuti laporan dari guru-guru tersebut, maka satuan Pol PP rutin melakukan penertipan.
Seperti seminggu yang lalu anak-anak sekolah dari salah satu SLTA di Batusangkar berkumpul dan berada dalam sebuah kamar, saat petugas datang, anak-anak tersebut kedapatan sedang merokok. Tujuh orang anak-anak yang terjaring langsung diamankan ke kantor POL PP untuk dilakukan pembinaan. Pembinaan yang dilakukan yaitu dengan memanggil guru dan orang tua yang bersangkutan serta anak membuat surat perjanjian di hadapan petugas Satpol PP.
Masih menurut Nursyirwan beberapa waktu yang lalu hampir terjadi tawuran antara siswa SMP 2 Tanjung Emas dengan siswa MTs. N Batusangkar di samping kantor Parpora Tanah Datar. Informasi yang diperoleh Pol PP kedua kelompok tersebut hampir tawuran karena masalah cewek.
Saat petugas Pol PP datang, Kedua kelompok siswa tersebut sudah dalam posisi saling berhadapan, tetapi ketika melihat Sat Pol PP mereka lansung kabur meninggalkan lokasi, bahkan tiga unit motor dan satu tas tertinggal di lapangan tersebut. Meski sudah ditunggu cukup lama, tetapi tidak ada siswa-siswa tersebut yang datang mengambil motornya. Pol PP lansung mengambil tindakan menghubungi guru siswa bersangkutan.
“Demi menghindari anak-anak sekolah terjerumus pada kenakalan remaja, seperti obat-obatan, miras, sabu, pil dan tawuran antar sekolah, maka kita razia pada jam tertentu. Mereka yang kena razia kita beri pembinaan bersama pihak kepala sekolah untuk membuat surat pernyataan,” kata Nursyirwan.
Dijelaskan Nursyirwan, biasanya tempat-tempat lain untuk bersantai dan strategis, digunakan kumpul pelajar dan pemuda seperti taman kota Pagaruyung, lapangan Cindua Mato, lapangan samping kantor Parpora dan jalan dua arah yang terdapat di depan kantor bupati Tanah Datar. Jalan dua arah tersebut biasanya digunakan kebut-kebutan.
Ketika bakaba.net melakukan konfirmasi kepada salah seorang guru Mts. N Batusangkar mengatakan tidak mengetahui permasalahan tersebut, sebaiknya permasalahan tersebut lansung di konfirmasi kepada Kepala Sekolah yang saat ini sedang berada di Padang.
Sementara itu Irwan Kepala SMPN 2 Batusangkar mengaku belum dapat laporan tentang anak didiknya yang menjadi korban pemerasan. Untuk mengantisipasi anak-anaknya tidak menjadi korban pemberasan, maka Irwan menghimbau seluruh SMP N Batusangkar segera pulang kerumah saat pulang sekolah serta menghindari nongkrong usai sekolah.
Untuk menghindari nongkrong-nongkrong tersebut Irwan lebih mengarahkan siswanya mengikuti kegiatan positif seperti eskul atau les.
Disamping itu guru BK di SMP N 2 Batusangkar juga memperoleh jam untuk mengintensifkan pembinaan terhadap anak didik, hal sesuai dengan kurikulum 13 tentang penguatan karakter. Dalam penguatan karakter seluruh guru bidang studi sudah mengintergrasikan dengan pembentukan karakter.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Dra. Lisda, MM mengatakan dalam mengantisipasi kenakalan bagi pelajar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah melakukan berbagai sosialisasi menyangkut pendidikan karakter pkepada seluruh Kepsek, sosialisasi pendidikan keluarga satuan pendidik, bahkan sosialisasi kepada orang tua pelajar.
Cara mendidik anak dirumah, agar pendidikan disekolah selaras dengan pendidikan dirumah, sementara khusus untuk TK tentang keluarga parenting.
Disamping itu Forkopinda Tanah Datar juga selalu aktif melakukan sosialisasi dalam menangkal hal negatif, seperti sosialisasi penyalagunaan narkoba, sosialisasi keselamatan berlalu lintas serta himbauan-himbauan bupati agar siswa mengunakan waktu-waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat.
Khusus bagi siswa yang sudah masuk kategori nakal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah melakukan kerjasama dengan Satpol PP untuk menertibkan dan melakukasn pembinaan lebih lanjut. (TIA)