PADANG, bakaba.net — mplementasi literasi digital harus didorong terutama di masa pandemi ini. Pandemi Covid-19 telah memberikan hikmah salah satunya adalah percepatan penggunaan teknologi digital, khususnya di dunia pendidikan. Dimana masyarakat menjadi terbiasa menggunakan fasilitas digital untuk mentransformasi data dan informasi yang perlu diakses.
Dunia pendidikan saat ini menjadi sektor yang sangat populer di masa pandemi ini. Orang tua, siswa dan guru merupakan segitiga emas yang harus disesuaikan dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik luring maupun dare. Kondisi tersebut tidak mau mendukung segitiga emas ini beradaptasi dengan teknologi.
Untuk menghadapi PJJ di masa pandemi ini, guru maupun orang tua perlu memiliki satu pemahaman literasi digital. Karena lingkungan anak-anak dengan media sosial rentan terhadap pengaruh negatif. Kemudian dengan pemahaman literasi digital juga bisa mencegah terjadinya cyber bullying atau phising atau penipuan dengan berkedok iming-iming di dunia digit
Bagaiamanapun juga kemampuan digital di era media sosial ini seharusnya dapat membuat masyarakat lebih produktif karena begitu banyak kemudahan yang ditawarkan di era ini.
Salahsatu sektor yang mau tidak mau harus melek dan memanfaatkan era digital ini adalah sektor pendidikan, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Ruang digital sesungguhnya dalah ladang dan sekalis etalase bagi dunia pendidikan dan seharusnya menjadi sumber untuk mengolah dan mengembangkan proses pendidikan dan pembelajaran.
Dengan kata lain, era digital saat ini menuntut dunia pendidikan untuk produktif dalam berkarya karena terutama dalam pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).
Harus disadari perkembangan ilmu pengetahuan di era ini berlari dengan cepat, dan dunia pendidikan akan semakin tertinggal kalau tidak cepat mengantisipasinya
Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia telah meluncurkan 4 (empat) modul literasi digital, yaitu; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia ini bekerjasama dengan PT PCI ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan akan dilakukan di tahun-tahun berikutnya sampai akhir masa kerja kabinet sekarang.
Setidaknyakenyataan itulah itulah yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (15/7).
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 580 peserta yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Padang, tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Saatnya Peserta Didik dan Guru Terampil Belajar Daring” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, serta pemerintahan setempat.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah Dr. Moh Hayat,M. Si., (Dosen & Akademisi), Asrul Sani,S.T, M. Kom, M.T., (Ops Manager PT.Mega Laras Lestari), Syahrul Ismet, S. Ag., M. Pd., (Dosen PAUD FIP UNP), dan Drs. Khairudin, M. Si., (Dosen FKIP Univ.Bung Hatta).
Moderator dalam iven kali ini adalah Lovenia Viona Gultom, selain itu juga ada Key Opinion Leader @fithriw (Key Opinion Leader & Business Owner).
Dalam sesi tanya jawan, salah seorang peserta, Denny Juliansyah bertanya kepada narasumber Mohammad Hayat, tentang teknologi terus berkembang pada seluruh bidang kehidupan, termasuk budaya dari luar negeri yang dengan mudah masuk ke Indonesia, bagaimana cara kita menyikapi kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia?
Sedangkan kepada narasumber Khairudin, Denny Juliansyah, tentang bagaimana cara meningkatkan kecakapan digital agar tidak terpacu hanya mengenai kemampuan gawai (perangkat elektronik) , tetapi terhadap cara penggunaannya yang harus cerdas dan bijak?.
Peserta lainnya, Ary Arman Syah bertanya kepada narasumber Asrul Sani tentang bagaimana menyiapkan keluarga agar terampil dengan skill di era digital ini namun tetap sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya, Salmi Supriatin bertanya kepada narasumber Syahrul Ismet, bagaimana cara kita menyikapi masyarakat hususnya pelajar atau remaja serta pemuda dan pelajar yang kecanduan gadget yang akhirnya sampai anti sosial.
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan dihelat kembali oleh Kota Padang, Senin (19/7) pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).