PADANG, bakaba.net — Pelaku sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mampu memaksimalkan potensi dan memanfaatkan era digital atau e-commerce agar bisa mempertahankan laju usahanya serta meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan memanfaatkan platform ecommerce ini, UMKM mudah untuk memasarkan berbagai produknya secara online melalui berbagai aplikasi yang ditawarkan.
Inovasi teknologi digital di Indonesia terus berkembang dengan dibuktikan banyaknya bermunculan start-up lokal yang bergelut di berbagai sektor bisnis. Sebagai contohnya adalah pertumbuhan pada sektor e-commerce yang semakin sukses.
Dengan e-commerce para pelaku usaha bisa terbantu khusunya dalam hal pemasaran dan penjualan. Apalagi sejauh ini pemasaran masih menjadi kendala utama para pelaku UMKM.
Harus diakui pada era digital sekarang ini adalah eranya juga sosial media, namun jika lengah atau teledor bermedia sosial dapat berakibat fatal, dan era digital menyediak tempat untuk itu.
Akan tetapi, bagaiamanapun juga kemampuan digital di era sosial media ini seharusnya dapat membuat masyarakat untuk lebih tambah produktif karena begitu banyak kemudahan yang ditawarkan di era ini.
Salahsatu sektor yang harus melek dan memanfaatkan era digital ini adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Ruang digital sesungguhnya dalah ladang dan sekalis etalase bagi UMKM dan seharusnya menjadi sumber untuk mengolah dan mengembangkan usaha dan kemampuan.
Dengan kata lain, era digital menuntut masyarakat untuk produktif dalam berkarya karena perkembangan ilmu pengetahuan di era ini berlari cepat.
Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia telah meluncurkan 4 (empat) modul literasi digital, yaitu; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia ini bekerjasama dengan PT PCI ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan akan dilakukan di tahun-tahun berikutnya sampai akhir masa kerja kabinet sekarang.
Begitulah setidaknya itulah yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (14/7).
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 750 peserta yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Pariaman, tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Yuk Tamnah Produktif di Era Digital” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, serta pemerintahan setempat.
Hal itu dibuktikan dengan tampilnya Wali Kota Pariaman, Dr. Genius Umar, M. Si., sebagai salahsatu narasumber dalam iven tersebut.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah Inna Dinovita, S.TP (CEO Saesha Cantika Indonesia), Siti Chotijah, S.IP, MA (Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia), Dr. H. Genius Umar, M.Si. (Walikota Pariaman), dan Dr. Lucyanel Arlym, Mars. (Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Pariaman-Ketua PKK Kota Pariaman).
Moderator dalam iven kali ini adalah Lovenia Viona Gultom, selain itu juga ada Key Opinion Leader @kikibakri_by (Desaigner).
Dalam sesi tanya jawan, salah seorang peserta, Joseph Samosir yang bertanya kepada narasumber Genius Umar, tentang adanya perkembangan dan perubahan digitalisasi akan mengubah sifat dan perilaku manusia seutuhnya pak?
Selain itu, bagaimana pandangan bapak melihat banyaknya millenial lebih asyik dengan gadgetnya ketika sedang berkumpul di era saat ini berbeda dengan zaman sebelum adanya smartphone pak masyarakat lebih senang berkumpul berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung?
Peserta lainnya, Nazifpri Etrariadi bertanya kepada narasumber Siti Chotijah, berkenaan dengan promosi budaya di era digital, apakah seorang yang hanya punya follower sedikit bisa menjadi agen dalam promosi budaya ini?
Berikutnya, Sri Ummul Ilmi yang bertanya kepada narasumber Inna Dinovita, tentang dirinya yang sering mendapatkan spam chat pinjaman uang, ternyata orang sekitar saya terayu spam chat pinjaman dana yang bunganya kecil, serta bagaimana caranya saya mengingatkan orang tersebut agar org itu tidak tertipu.
Sementara itu, peserta Dina Lestari menanyakan kepada narasumber Lucyanel Arlym tentang bagaimana membangun brand awernes produk agar bisa mendapatkan positioning di hati masyarakat , sementara masyarakat lebih tertarik dengan brand produk yang sudah berlalangbuana di masyarakat?
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan dihelat oleh Kabupaten Solok, pada Jumat (16/7) pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).