Batusangkar, Bakaba—Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan tuntutan kebutuhan ekonomi mempunyai dampak terhadap pengunaan sumber daya alam dan pemanfaatan ruang. Hal ini mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup. Demikian disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma dalam sosialisasi daya dukung daya tampung lingkungan hidup di aula kantor bupati Rabu (11/10).
Permasalahan yang mempengaruhi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di Tanah Datar yaitu terjadinya alih fungsi lahan terutama lahan produktif untuk lahan non pertanian, belum optimalnya pemanfaatan rencana tata ruang yang berwawasan lingkungan dalam perencanaan pembangunan, masih rendahnya kepedulian dan partisipadi masyarakay terhadap pengelolahan lingkungan dan sumber daya alam.
Lebih lanjut Zuldafri Darma mengatakan di Tanah Datar masih terdapat lahan kritis yang mengakibatkan rendahnya kualitas dan daya dukung sumber daya alam peningkatan produktifitas ekonomi daerah. Di samping itu besar daerah berada pada kawasan yang rawan bencana alam dan memiliki resiko tinggi dalam melakukan akfifitas ekonomi, sosial dan budaya dalam kawasan tersebut.
Untuk itu kegiatan sosialisasi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sangat strategis menambah wawasan dan membangun komitmen seluruh OPD di Kabupaten Tanah Datar dalam menghujudkan pembangunan berkelanjutan.
Kepala Dinas Perkim LH Dessy Trikorina mengatakan Pemkab Tanah Datar sangat serius menjaga kelestarian lingkungan. Hal itu terlihat dari kebijakan dan kegiatan LH yang selalu memperhatikan daya dukung dan daya tampung agar terjaganya ekosistem yang ada.
Kepala Pusat Pengendali Pembangunan Ecco Region (P3E) Sumateta Drs. Amral Fery M, Si mengatakan daya dukung dan daya tampung sangat prioritas pembangunan dan harus kita dukung bersama-sama. pasalnya semua perizinan mengacu pada dokumen pengelolahan lingkungan oleh LH, baik itu pengembangan pertanian, perkebunan, industri dan kuliner (TIA)