Perkuat intelektualitas, Pascasarjana UIN Bukittinggi gelar International Conference

Perkuat intelektualitas, Pascasarjana UIN Bukittinggi gelar International Conference

- in BUKITTINGGI, Headline, KABA PENDIDIKAN
0

bakabaBukittinggi – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi,  melakukan International Conference. Dengan mendatangkan narasumber dari berbagai negara, diantaranya dari Australia, Belanda, India, Malaysia, Brunai Darusalam, Addis Ababa Ethopia dan Indonesia.

Direktur Pascasarjana UIN Bukittinggi Prof. Silfia Hanani, M.Si  mengatakan International Conference ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Pascasarjana UIN Bukittinggi.

Ia melanjutkan tujuan kegiatan untuk melahirkan tradisi akademik yang memperkuat keintelektualitasan, bertukar pikiran antar akademisi antar negara serta membangun jejering kolobarasi dalam berbagai kegiatan akademik.

Silfia Hanani menjelaskan, kegiatan international conference yang berlangsung satu hari penuh di tanggal 21 juni 2023 itu sudah berhasil mengakomodasi sekitar 60-an lebih makalah dalam berbagai bidang dan disiplin keilmuan untuk dipresentasikan.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa dari segi keakademikan, karena banyak terakomodasi berbagai khazanah keilmuan dan kajian-kajian yang dapat dijadikan sebagai basis kemajuan inteketualitas,” ujar Silfia Hanani.

Makalah-makalah yang sudah dipresentasikan itu akan dibukukan sebagai sumber kekayaan intelektual.

Silfia Hanani yang juga pernah menjadi wartawati Haluan itu, menyebutkan international conference tersebut dilakukan di Kampus UIN Bukittinggi dan dibuka oleh rektor yang diwakili Wakil Rektor 1 Dr. Asyari, M.Si.

Tema international conference pada tahun ini yang ditetapkan adalah Islamic Law and Islamic Education on distruption Era: Multydiciplinary Approaches. Ini merupakan sebuah kajian Islam setelah menghadapi pandemic COVID-19.

Pembicara utama dalam international conference yakni, Ass. Prof. Mehmet Ozalp Dekan Fakultas Sosial dan Kemanusiaan Chales Sturt University, Australia, Dr. Ahmad Yunus Mohd Noor Dosen senior di Universiti Kebangsaan Malaysia, Aleena Sebastian, Ph.D dari National Institute of Advanced Stuides India, Mahmood Kooria, Ph.D dari Leiden University Belanda, Nigus Michael, Ph.D dari Addis Ababa University.

Selanjutnya Abdurrahman Raden Aji Haqqi dan Dr. Mas Nooraini dari Sultan Sharif Ali Islamic University Brunei Darussalam. Sementara dari Indonesia sebagai pemeteri kunci adalah Dr. Darul Ilmi, Dr. Nofriard dan Dr. Edi Rosma, ketiga-tiga merupakan dosen senior di UIN Bukittinggi.

International Conference itu, sudah melahirkan interaksi akademik antar negara, dimana mereka saling berdisksui dan bertanya.

Hal ini sangat berguna sekali dalam meningkatkan jejaring keilmuan diantara akademik dalam era sekarang ini, bahkan menjadi sarana untuk memperkaya wawasan kajian antar negara dengan berbagai bidang oleh insan kampus.

Sementara Ketua Pelaksana International Conference Abdul Goffar, mengatakan, saat ini akademik harus memiliki jejaring dan memiliki wadah untuk membangun tradisi keilmuan.

Untuk itu international conference yang diikuti oleh berbagai negara ini menjadi jembatan untuk membangun keilmuan secara global.

“Pascasarjana UIN Bukittinggi, mewadahi tradisi keilmuan global itu, setidaknya salah satu melalui international conference ini. Sekaligus ini menjadi sarana bagi Pasca UIN Bukittinggi dalam mengembangkan tradisi akademik ditengah kompetitif global sekarang ini,” tutupnya. (***)

Leave a Reply