Padang, bakaba–Dalam menunjang Percepatan pelaksanaan program Upaya Khusus (UPSUS) Pajale Provinsi Sumbar Korem 032/Wbr mengelar rapat koordinasi di Makorem setempat
Rapat Koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama antara TNI dengan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, hal itu sejalan dengan pokok-pokok keinginan Presiden RI dibidang swasembada pangan.
Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Mirza Agus, S.I.P menyadari sulit dan beratnya program kerja sama dalam mendukung peningkatan Ketahanan Pangan di wilayah Sumatera Barat sebutnya Kamis 08/02.
Untuk itu tantangan dan permasalahan harus dihadapi dilapangan diatasi dengan semangat kebersamaan, keuletan rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab yang besar akan masa depan bangsa dan negara, serta semangat juang yang tinggi.
Dalam melaksanakan program Kerjasama dalam mendukung peningkatan ketahanan pangan, maka masalah-masalah seberat apapun akan dapat diatasi dengan bersatu padu, sehingga setiap program pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik.
“Saya selaku komandan Korem serta seluruh jajaran Korem 032/Wbr siap mendukung Kementrian Pertanian dalam meningkatkan produksi Pajale Tahun 2018, untuk Para Dandim dan Pasiter Jajaran Korem 032/Wbr
laksanakan koordinasi yang baik anatara Dinas Pertanian dan Kodim jajaran serta gapoktan dalam rangka peningkatan produksi padi Tahun 2018” ungkapnya
Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan kementerian pertanian Sumarjo Gatot Irianto menyampaikan, dalam dua bualan Sumatera Barat ditargetan perluasan tanam baru PTB sebanyak 700.000 Hektare lahan yang harus tercapai sebelum pertengahan Bulan Maret 2018,
“Dana di berikan ke petani yang mempunyai lahan dengan mempergunakan rekeing BNI, dan rekening harus baru dan bukan yang mati. Kalau mati, dana tidak bisa cair. Tahun lalu ada sekitar Rp100 miliar dana yang tidak cair akibat rekening penerima yang sudah mati” imbuhnya.
KepalaDinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Sumbar, Chandra mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan mati. Potensinya masih sangat banyak di Sumbar. (Rel/TIA)
