Pelaksanaan tari Gemu Famire di Istano Basa Pagaruyung Selasa (04/07) ibarat “Satu coki duo nongkang” bagaimana tidak pelaksanaan tari yang serentak dilakukan diseluruh Indonesia dalam HUT TNI ke 73 itu bertujuan untuk memecahkan rekor MURI sebagai sebagai peserta senam terbanyak.
Dandim 0307 Tanah Datar Edi S Harahap melihat sisi lain dari senam yang berasal dari Indonesia Timur itu, bila dilaksanakan di Istano Basa Pagaruyung yang merupakan icon “Urang Minang” tentu dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke rumah gadang itu. Selama ini mungkin orang hanya berpikir bahwa Istano Basa Pagaruyung hanya untuk ritual-ritual adat atau budaya, tetapi juga dapat dilakukan untuk berolahraga secara masal.
Selanjutnya Edi S Harahap
Mengatakan senam Gemu Famire untuk memecahkan muri rekor dalam rangka HUT TNI 73. Kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi antara TNI, Polri, Pemkab Tanah Datar dan masyarakat.
Pemilihan Istano Basa Pagaruyung yang merupakan icon Minangkabau untuk mendukung pariwisata di Sumatera Barat khususnya Tanah Datar.
Kegiatan senam Gemu Famire itu sendiri dengan latar belakang Istano Basa Pagaruyung dan bukit Batu Patah merupakan salah satu daya tarik pelaksanaan di lokasi objek wisata itu.
Setidaknya kemaren ada ribuan peserta tari yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang memadati halaman Istano Basa Pagaruyung. Bahkan Bupati Irdinansayh Tarmizi pada kesempatan itu menyebutkan peserta senam masal terbanyak yang dilakukan di Luhak Nan Tuo.
Peserta tari Gemu Famire untuk wilayah Kodim Tanah Datar dipusatkan di Istano Basa Pagaruyung itu berasal dari anggota TNI 0307 Tanah Datar, Polres Tanah Datar dan Padang Panjang, Persit, Bhayangkari Tanah Datar dan Padang Panjang, ASN se Tanah Datar, BUMN, BUMD, pelajar dalam kota Batusangkar dan masyarakat umum.
Istano Basa Pagaruyung nan di “Lingkah Bukik” seperti tegak menjaga ribuan penari senam Gemu Famire yang mengerak-gerakan badannya ke kiri, ke kiri, ke Kanan dan lansung dipandu oleh Ny. Bulan Edi S Harahap dan lansung didampingi oleh orang nomor satu di Kodim 0307 itu.
Semua peserta dan.penonton seperti terbius mengikuti gerakan tari Gemu Famire di halaman Istano Basa Pagaruyung semua menyatu tanpa ada yang membedakan antara anggota TNI, Polri, ASN, BUMN, BUMD, Ormas ataupun masyarakat dan tentunya Forkopimda Tanah Datar ikut membaur ditenggah-tenggah para penari.
Roh dari tari yang mengandung makna menyatukan dan menyingkirkan perbedaan seperti menyusup kepada para penari masal, sehingga terlihat tanpa ada berbedaan status sosial baik kaya, miskin, pejabat ataupun hanya staf menyatu dalam kegembiraan.
Meski sudah hampir satu jam menari dan keringat mulai membasahi para penari, tapi justru mereka semangkin bersemangqat dalam mengikuti gerak para pemandu bahkan minta agar senam itu lagi. Dan pemandu Ny. Bulan Edi S Harahap pun mengulang kembali tari Gemu Famire dilanjutkan tarian dengan diiringi musik Minang dan terakhir dilakukan perenggangan otot-otot agar tidak kram.
Ya… Satu coki dua nokang benar dapat pada pelaksanaan tari Gemu Famire di Kabupaten Tanah Datar, semoga kunjungan wisatawan meningkat ke Tanah Datar sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pelaku wisata. (Destia Sastra)