PASAMAN BARAT, bakaba.net – Romi Suranto (20) warga jalur 7 timur Jorong Jambak Pasbar akhirnya di temukan dalam keadaan meninggal dunia Selasa (17/12).
Korban Romi dikabarkan tenggelam di Sungai Batang Ampu Kepala Bandar, Jorong Simpang Tiga, Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Pasaman Barat.
Suroto paman korban menyebutkan mengetahui Romi tenggelam berdasarkan informasi dari kawan-kawannya yang mengabarkan Romi tenggelam.
Sebelum ditemukan tewas Romi bersama teman-temannya mandi di sungai irigasi tersebut sekitar jam 15.00 Wib. Sekitar jam16.00 saat mandi-mandi tersebut, tiba-tiba tanpa disadari datang air bah yang diduga karena tingginya curah hujan di hulu sungai.
Teman-teman korban berhasil menyelamatkan diri tetapi korban melihat Bayu (18) salah seorang temannya terseret air bah dan korban Romi berusaha menyelamatkannya.
Romi hendak menolong rekannya bernama Bayu (18), sedangkan Bayu berhasil diselamatkan, sementara korban tidak timbul dari sungai, tidak bisa menyelamatkan diri karena arus air sungai yang cukup deras.
Tim SAR Pasaman beserta TRC BPBD Pasbar setelah mendapat informasi dari masyarakat segera meluncur ke lokasi kejadian, Perahu Karet di turunkan ke bantaran irigasi, selanuutnya dilakukan penyisiran di terjunan air irigasi ,terdapat tumpukan pohon sawit yang berada dalam pusaran air.
Tim SAR berusaha menarik pohon sawit tersebut, tiba-tiba tubuh korban Romi mengambang dan hanyut ke hilir, tim SAR berusaha mengejar dengan perahu karet, masyarakat histeris menyaksikan korban hanyut terbawa arus.
Tim SAR dan BPBD dapat mengangkat tubuh korban yang hanyut sekitar 350 meter dari titik awal irigasi. Korban dibawa ke RSUD Pasbar Jambak, naas nyawa korban tidak dapat di selamat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat Edi Busti melalui Decky H Saputra Kabid Kedaruratan dan logistik, menghibau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah rawan air bah seperti di sungai bendungan irigasi.
Kuria Sakti anggota TRC BPBD menuturkan ” kami bersama tim SAR sudah berusaha menemukan korban, namun takdir, korban wafat, semoga keluarga sabar dan ikhlas. Kami turut beduka”.tutur Kuria sambil menyeka air mata. (JUP)