Fhoto: stadium general moderasi beragama UIN Bukittinggi
” Wawasan mengenai moderasi beragama dapat memperkuat pemahaman kebangsaan, bahwa kita di Indonesia hidup beragam baik secara budaya dan agama sekalipun, “
Pernyataan itu disampaikan oleh AKBP Ichwan dalam serangkaian acara Stadium General di Student Center UIN Bukittinggi, Sabtu (05/11/2022).
AKBP Ichwan mengungkapkan, moderasi beragama sudah dijewantahkan dalam ajaran agama Islam sejak permulaan dakwah yang dilakukan Rasulullah di Madinah.
Rasulullah dalam berdakwah sangat memperhatikan kerukunan beragama dan melihat keberadaan agama lain.
“Kita lihat Piagam Madinah, itu merupakan sebuah bukti bahwa Rasulullah menghargai sekaligus memperhatikan umat agama lain dalam negara, ” terangnya.
Hal itu terjadi, menurut AKBP Ichwan karena Rasulullah selain pemimpin agama juga pemimpin negara.
“Ini yang patut kita contoh dari seorang Rasulullah, ” ucapnya.
Disamping itu Muhammad Zimamul Adli, Ketua PB AL KMNU sekaligus Ketua Yayasan Global Inspirasi Sumbar menambahkan, keberagaman budaya dan agama sering membuat gesekan rasial di tengah masyarakat bernegara.
Konflik yang terjadi akhir-akhir ini, menurut Zimamul Adli, terjadi sebab kesalahpahaman masyarakat yang berbeda agama satu sama lainnya.
“Kita tidak menutup mata bahwa akhir-akhir ini sering konflik seperti itu terjadi di tengah masyarakat kita, ” ujarnya.
Sehingga dengan mantapnya pemahaman moderasi beragama di tengah kaum millenial, dia berharap kerukunan dalam perbedaan terus terjalin dalam kehidupan bernegara.
“Yang harus kita pahami adalah dalam persoalan muamalah kita tidak ada batas, harapan saya dengan pemahaman moderasi beragama yang baik terwujud nilai tindakan kebangsaan yang kuat, ” tutupnya. (Sastika Dewi)