PADANG, bakaba.net –– Media sosial pengaruhi perkembangan teknologi digital, ionisnya, beragam informasi yang tersedia tidak jarang dikemas dalam sebuah konten negatif yang dikhawatirkan dapat menimbulkan polemik hingga mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara kunci keberhasilan pembangunan Indonesia di era digital salah satunya adalah dengan menciptakan konten positif yang dapat memengaruhi perubahan perilaku masyarakat ke arah lebih baik.
Seperti diketahui manusia pada hakikatnya belajar, belajar untuk mengubah tingkah laku juga membutuhkan asupan informasi sehingga orang dapat berpikir dan menentukan sikap.
Memang bukan hal mudah memengaruhi masyarakat melalui konten positif. Pasalnya kecenderungan konten negatif meskipun tidak terorganisir tetapi memiliki daya yang sangat besar untuk bisa memengaruhi pemikiran serta memicu tindakan reaktif dari masyarakat.
Tetapi kecendrungan itu bukan tidak bisa dirubah, karena Era digital menyediakan segalanya karena dunia ada di ujung jari, artinya semuanya bisa dilakukan dengan sentuhan jari dan dalam waktu yang singkat.
Selama ini masih sedikit orang yang menyadari bahwa dunia digital memungkin untuk melakukan hal-hal yang tidak terduga sebelumnya, terutama dalam hal promosi sehingga dapat melahirkan keuntungan secara finansial.
Seharusnya dengan kemajuan dunia digital sekarang, seharusnya banyak lahir konten-konten positif yang siapviral di jagad maya, apalagi dari daerah-daerah tertentu yang memang kaya dengan keunikan dan belum banyak terekspos.
Begitulah setidaknya yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis (12/8) siang. Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 710 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kepulauan Mentawai, tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Konten Positif yang Siap Viral” mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah: Ulez Hulaesuddin (Founder @makanhalalbogor, Co-Founder @brii_story) (Digital Ethics), Dr. Agustina M. Purnomo, SP. M.Si (Dosen Universitas Djuanda) (Digital Safety) , Billy Hendrik, Ph.D. (Dosen Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dan Robotic Computer Based System Education) (Digital Skill), Aldo Fenalosa, S.I.Kom. (Digital Content Marketing and Data Driven Content Strategist) untuk (Digital Culture)
Moderator dalam iven kali ini adalah Sahira Zahra Ghassani, selain itu juga ada Key Opinion Leader @seerasafira (News Presenter, Journalist Tv One, Moderator, dan MC).
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Dalam seksi tanya-jawab, perserta Rizka Virgiyanti bertanya kepada nara sumber Ulez Hulaesuddin tentang banyaknya konten yang viral justru konten konten negative dan konten yang memuat challenge yang berbahaya, dan bagaimana mengedukasi para konten creator agar mereka membuat konten yang mengedukasi.
Peserta lainnya, Alif Prasetyo Aji bertanya kepada narasumber : Agustina apa cara dan bagaimana agar materi atau konten yang mendidik dapat viral
Arli Nofrizal bertanya kepada narasumber Billy hendrik Ph. D., tentang apa kiat2 untuk menciptakan skill dengan perkembangan teknologi sekarang dimana zaman sudah digital dan memasuki fse 5.0 sebagai mahasiswa yang berpikiran jauh kedepan
Sementara itu, Dwiyana Habsary bertanya kepada narasumber Aldo Fenalosa, SI. Kom
Tentang apa saja langkah awal yang dilakukan untuk membuat sebuah ‘content Marketing’? Apa saja yang menjadi ‘kunci’ utama yang bias dijadikan materi dalam konten yang akan dibuat? Lalu apa yang dilakukan terkait dengan ‘keamanan’ konten?
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan akan kembali dihelat oleh Kota Kabupaten Pesisir SelatanSenin (16/8).
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).