Hal demikian menurut Rahmah, agar seluruh perempuan Indonesia memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh ilmu tentang hakekat perempuan dan melatihnya untuk berdiri di atas kaki sendiri. Yakni menjadi perempuan yang cakap dan aktif yang bertanggung jawab atas kesejahteraan diri, lingkungan, agama dan bangsa serta mendapat tempat paling layak dengan kodrat keperempuanannya. Itulah kemudian yang dirumuskan menjadi tujuan dari Perguruan Diniyyah Puteri.
Sesungguhnya apa yang dituju oleh Rahmah El Yunusiyah yakni hakekat pendidikan bagi perempuan adalah demi egality, dinity, dan liberty untuk mengontrol kehidupan. Karena sebenarnya pendidikan adalah ruang yang memegang peran penting timbulmya kesadaran. Mengingat pendidikan sebagai ilmu normatif produktif yang berfungsi menumbuhkan sikap normatif produktif terhadap yang dididik. Namun untuk mencapai cita-cita pendidikan yang sedemikian itu harus berdiri di atas formulasi konsep pendidikan yang tepat yang disandarkan kepada realitas praksis.
Dalam nalar pendidikan Rahmah El Yunusiyah, kesemua itu dikonstruksi secara elusif. Rahmah El Yunusiyah menggagas proses pendidikan bagi perempuan dengan mendidik perempuan di lingkungan perempuan itu sendiri. Dapat diasumsikan bahwa Rahmah El Yunusiyah, dalam gagasan pendidikannya sangat memperhatikan kesetaraan perempuan dengan laki-laki. Hal itu tampak dalam prioritas jalan pendidikan yang dia tempuh.
Perempuan-perempuan yang belajar di Diniyyah Puteri dibekali dengan beragam keterampilan guna menopang kehidupan dan dibekali juga dengan pendidikan agama. Bahwa perempuan menurut Rahmah El Yunusiyah adalah makhluk yang sama dengan laki-laki yang diciptakan Tuhan sebagai makhluk sempurna, berada di posisi sejajar yang berhak untuk mengembangkan potensinya. Hal itu direduksi Rahmah El Yunusiyah dalam gagasan lugas memadukan antara realitas kodrati dan nilai transendensi kaum hawa.
Pemberdayaan Perempuan Dalam Gerakan Syekhah Rahmah
Selain mendirikan sekolah Diniyyah Puteri, gebrakan-gebrakan yang dilakukan Rahmah El Yunusiyah tampak sangat terfokus untuk peningkatan harkat martabat kaum perempuan dengan orientasi gerakan terpusat bagi kaum perempuan. Beberapa di antaranya adalah pelopor berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Anggota Daerah Ibu (ADI), menjadi pengurus Serikat Kaum Ibu Sumatera, mendirikan taman bacaan bagi perempuan. Rahmah El Yunusiyah juga menentang keras perlakuan penjajah yang menjadikan perempuan Indonesia sebagai wanita penghibur, mendirikan Menyesal School bagi kaum ibu yang tidak mengeyam pendidikan formal, pernah mendirikan sekolah tenun (Nafilah Abdullah, 2016) .