Masa iya, Balita terkena stunting di negeri lumbung pangan

Masa iya, Balita terkena stunting di negeri lumbung pangan

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

bakaba.net, Tanah Datar — Tanah Datar negeri yang terkenal kaya sumber daya alamnya dan kesuburan akan tanahnya, sehingga menghasilkan pangan yang belimpah bahkan untuk kebutuhan tetangga.

Namun gizi buruk menggurita jua dan menyebabkan 500 anak pernah divonis stunting, hal itu tentu sebuah fenomena yang membuat kita tersentak, masa iya ada Balita yang terkena stunting di negeri kaya raya itu.

Gizi buruk Balita bukan hanya persoalan kurang asupan gizi tetapi juganya pengetahuan ibu tentang pemenuhan gizi yang baik bagi anaknya.

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Persoalan stunting itu disampaian Wakil Bupati Richi Aprian dalam kunjungan safari ramadhan khusus di Masjid Taufiq Subang Anak Nagari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuah Tanah Datar.

“Stunting pasti pendek, tapi tidak setiap anak pendek itu stunting,” kata Wabup Richi Aprian.

Richi menyampaikan beberapa waktu yang lalu, ia mendapati kasus anak yang lahir normal, tetapi setelah tiga bulan berat badan anak tidak bertambah, tetapi justru berkurang, bahkan ada yang sampai meninggal.

“Stunting tidak harus terjadi didaerah lumbung pangan, tetapi hal itu terjadi, seperti kata pepatah ayam bertelur di lumbung padi, tetapi mati kelaparan.

Stunting itu sampai Wabup juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.

Stunting itu disebabkan oleh, kurag gizi dalam waktu lama, pola asuh kurang efektif, pola makan, tidak melakukan perawatan pasca melahirkan, gangguan mental dan hipertensi pada ibu, sakit infeksi yang berulang, dan faktor sanitasi.

Stunting dapat dicegah dengan, memahami konsep gizi, pilihan menu beragam, pemeriksaan rutin, pemberian ASI, komsumsi asam folat, meningkatkan kebersihan, faktor sanitasi.

Saat ini Tanah Datar berhasil menekan angka stunting itu sehingga dapat kucuran dana sebesar 5,7 M, tetapi agar tidak terjadi lagi kasus stunting, Wabup Richi tiada henti untuk mengingatkan masyarakat. (***)

Leave a Reply