PADANG, bakaba.net — Pandemi COVID-19 menjadi salah satu wabah yang membahayakan bagi masyarakat di dunia, tidak terkecuali di Indonesia, sehingga semua aktifitas dilakukan dari rumah.
Wabah COVID-19 itu sendiri mulai sejak 15 Maret 2020, beberapa instansi pemerintah menerapkan kebijakan dan beraktifitas dari rumah menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar, begitu juga belajar di dalam jaringan.
Meski pembelajaran jarak jauh sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia pendidikan, karena beberapa universitas yang menerapkan perkuliahan daring seperti Universitas Terbuka, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Teknologi Surabaya, Universitas Binus, dan AMIKOM Yogyakarta (Kompas 2015).
Pandemi Covid-19 betul-betul sudah meluluhlantakan hampir semua sendi kehidupan, termasuk pendidikan, akibatnya pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara maksimal dan efektif.
Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembelajaran jarak jauh, paling tidak cara ini sedikitbanyaknya dapat menjadi solusi untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran, meski hanya melalui tatap maya.
Meski menjadi salahsatu alternatif, pemeblajaran jarak jauh tersebut bukannya tidak menimbulkan masalah, penggunaan telepon genggam berbasih android adalah suatu keharusan karena pembelajaran dilakukan dengan alat digital.
Alhasil siswa menjadi tidak lepas dari telepon genggam yang tentu saja bisa membuka peluang untuk kegiatan lain seperti bemain game online, atau hal-hal yang tidak baik karena dunia ada di ujung jari mereka.
Begitulah setidaknya yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (30/7) lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 665 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kota Padang tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarah Jauh di Saat Pandemi Covid-19” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah: Mariana R.A. Siregar (Akademisi Bidang Komunikasi), Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, S.Sos., M.Si., (Dosen Ilmu Komunikasi, UNDIP),
Dr. Fatkhur Rahman, M.Pd, (Dosen & Praktisi Pendidikan), dan M. Johan Awaludin (Founder SIMAK ID).
Moderator dalam iven kali ini adalah Kartika Sari, selain itu juga ada Key Opinion Leader @queenpopi.
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Salah seorang peserta Marsuki Razak, S.Si bertanya kepada narasumber Mariana R A Siregar, apakah tehnik pembelajaran daring ini masih berpotensi digunakan setelah Pandemi ini berlalu atau bakal ditinggalkan seiring berakhirnya Pandemi?
Peserta, Ari Febrianto bertanya kepada narasumber Dr. Lintang Ratri Rahmiaji, S. Sos., M. Si., tentang bagaimana meningkatkan literasi untuk meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai kebudayaan daerah ketika globalisasi dan kemajuan teknologi mulai menggerusnya?
Peserta lain Rizki Edwa Febriaputra bertanya kepada narasumber : Dr. Fatkhur Rohman, M.Pd., tentang bagaimana cara yang paling efektif atau efisien untuk merubah mindset untuk menjadi digital mindset bagi seseorang yang mungkin sudah cukup senior ataupun di suatu daerah yang masih minim teknologi
Sementara itu, untuk narasumber M. Jhohan Awaluddin, peserta Ari Febrianto menanyakan bagaimana cara dan atau solusi dalam memperbaiki keadaan dimana di masa Pandemi saat ini peran orangtua yang begitu besar bagi anak dalam kegiatan belajar mengajar sedangkan ada beberapa orang tua yang juga masih belum/masih kurang dalam hal melek teknologi.
Kegiatan Webinar Literasi Digital untuk Sumatera Barat berikutnya akan akan kembali dihelat oleh Kota Payakumbuh Senin (2/8), 14.00-17.00 WIB.
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).