Oleh Destia Sastra
Memasuki komplek Istano Basa Pagaruyung kita akan disambut marawa pada bagian sisi kanan dan kiri ruas jalan yang disediakan untuk pengunjung. Sekilas marawa begitu masyarakat Minangkabau menyebutnya terdiri dari tiga warga yaitu hitam, merah dan kuning.
Sekilas marawah atau umbul-umbul sebutan lain dari bendera nampak seperti bendera Jerman, lalu timbul pertanyaan apa hubungan antara Minangkabau dan Jerman pada masa kerajaan Pagaruyung yang pernah mencapai kejayaan di saat itu.
Padahal marawa bagi masyarakat Minangkabau memiliki makna yang mendalam dari pemilihan warna itu.
Pengelolah museum istana Basa Pagaruyung tidak banyak memasang marawa pada sisi kanan dan kiri jalan juga terdapat dalam museum. Marawa juga digunakan untuk membalut tiang-tiang yang ada di museum, serta menjadi hiasan pada latar singasana raja Pagaruyung.
Marawa itu sendiri ada dua macam yaitu, marawa kebesaran adat Minangkabau yang memiliki empat warna yaitu hitam, merah, kuning dan putih dan marawa kebesaran alam Minangkabau yang hanya memiliki tiga warna hitam, kuning dan merah.
Tiga warna marawa merupakan pencerminan wilayah Adat Luhak Nan Tigo, warna kuning, melambangkan Luhak Tanah Datar, warna merah melambangkan Luhak Agam dan warna hitam melambangkan Luhak Limopuluah Koto.
Warna marawa selain mewakili tiga Luhak yang ada juga memiliki arti yang mendalam yaitu tiang melambangkan mambasuik dari bumi, warna hitam mempunyai makna tahan tapi serta mempunyai akal dan budi, keagungan dan mempunyai undang-undang dan hukum diwakili oleh warna kuning, sementara warna merah mempunyai arti keberanian, punya raso jo pareso sedangkan warna putih melambangkan kesucian, punya alua dan patuik.
Marawa itu sendiri hanya dipasang pada acara-acara adat saja pada lokasi prosesi adat. Pada bagian kiri dan kanan gerbang akan dipasang marawa empat dan didampingi marawa yang berwarna sesuai dengan jabatan yang diangkat.
Kesimpulan:
Marawa atau umbul-umbul merupakan bendera Minangkabau yang dapat dibedakan dua macam yaitu marawa kebesaran adat Minangkabau dan marawa kebesaran alam Minangkabau.
Warna pada marawa mewakili tiga Luhak yang ada di Minangkabau yaitu Luhak Tanah Datar, Agam dan Luhak Limapuluh Kota dan warna hitam, merah, dan kuning serta putih memiliki arti-arti kebijaksanaan masyarakat Minangkabau.
Marawa hanya dipasang saat acara-acara adat dilokasi prosesi kegiatan. (***)
Referensi:
- Marawa bendera kebudayaan Minangkabau.
- Marawa jadi pelambang tiga Luhak di Minangkabau, harian Haluan