Filosofi di balik Arsitektur  Masjid Tuo Kayu Jao  Sumatera Barat

Filosofi di balik Arsitektur  Masjid Tuo Kayu Jao  Sumatera Barat

- in Feature, Headline, ISLAMIC
0

Penulis: Yuke Alfi Zulyatm

Nusantara kaya akan budaya. Ada berbagai suku di Nusantara, suku Jawa, Sunda, Minang, dan banyak lagi. Setiap suku ini memiliki ciri khasnya masing-masing seperti Suku Minangkabau yang memiliki ciri khas rumah adat bagonjoang atau bergonjong.

Gonjong ini mengandung makna hirarki dalam pengambilan keputusan di Minangkabau. Segala sesuatu memiliki filosofi. Di daerah Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ternyata terdapat bukti satu bukti kekayaan budaya Nusantara yaitu Masjid Tuo.

Masyarakat sekitar menamainya dengan Masjid Tuo karena memang mesjid ini sudah tua. Sedikit menyinggung mengenai sejarah berdirinya mesjid ini bahwa Masjid Tuo adalah mesjid yang dibangun pada tahun 1599 seiring dengan perkembangan penyebaran Islam di Kabupaten Solok pada ke-16.

Itulah mengapa mesjid ini dinamakan dengan Masjid Tuo. Pendiri mesjid ini adalah Datuak Muasur dan Datuak Labai. Kedua tokoh ini yang mencetuskan pendirian Masjid Tuo ini. Memulai sedikit sejarah mengenai pendirian Masjid Tuo.

Lalu bagaimana dengan keadaan Masjid Tuo sekarang? Pada masa ini Masjid Tuo sudah mengalami banyak renovasi, mulai dari perbaikan lantai yang sudah lapuk, dinding yang sudah mulai keropos, penambahan rumah-rumah kecil di sekitar pekarangan, hingga adanya lampu kerlap-kerlip di bagian gonjong mesjid.

Arsitektur Masjid Tuo sekarang sesuai dengan perkembangan zaman namun tidak khas dari mesjid tersebut. Lalu, apakah yang membuat mesjid ini tetap khas? Ya, gonjong yang bertingkat tiga pada Masjid Tuo ini memiliki keunikan dan kekhasan. Arsitektur mesjid ini mengandung filosofi yang sangat menarik.

Pada bagian atap yang bergonjong dan tiang mesjid mengandung filosofi “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”. Maksudnya adalah adat berpedoman kepada agama dan agama berpedoman kepada Kitab Allah (Al-Quran) arsitektur dan filosofi yang terkandung dalam Masjid Tuo yang berada di Kayu Jao , Sumatera Barat ini.

Dalam segi adat gonjong yang bertingkat pada mihrab mesjid ini mengandung filosofi tungku tigo sajarangan, maksudnya adalah dalam Minangkabau ada tiga tokoh terkemuka yaitu alim ulama, cadiak pandai, dan penghulu. Dalam segi agama, mesjid ini untuk jalan dalam kepada Allah swt. dan tempat untuk kasurau atau mengaji.
Tidak heran jika banyak pengunjung yang datang ke Mesjid ini.

Banyak mereka yang ingin memanjakan mata dengan pemandangan indah di sekitar Masjid Tuo ini. Dan pastinya Masjid Tuo masih dirawat oleh warga setempat. Surau kami belum roboh, namun masih tetap lestari hingga saat ini (***)

Leave a Reply