Eko Yanche Eddie: Para Teroris Sasar Generasi Muda Untuk Jadi Kader

Eko Yanche Eddie: Para Teroris Sasar Generasi Muda Untuk Jadi Kader

- in Headline, TANAH DATAR
0
Batusangkar, bakaba – Para teroris sasar generasi untuk di jadikan kader. Hal itu terbukti pelaku teror yang tertangkap maupun yang terbunuh karena bom bunuh diri umumnya generasi muda. Untuk itu generasi muda sangat perlu diberi pemahaman tentang bahaya faham radikalisme dan teroris.
Hal tersebut dikatakan Eko Yanche Eddie Kabid Media Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sumbar menjawab bakaba.net Senin (16/04) sehubungan dengan bahaya faham radikalisme dan teroris di kalangan anak muda.
“Terorismes terjadi selalu diawali dengan paham radikal, agar tidak muncul aksi terorisme maka diperlukan deradikalisasi atau mencegah radikalisme,” ujarnya.
Lebih lanjut Eko Yanche Eddie mengatakan para teroris awalnya merekut kader-kader untuk diajari radikal, dan mereka yang berusia muda yang menjadi target rekrutmen teroris. Pasalnya yang tertangkap maupun yang terbunuh karena bom bunuh diri merupakan anak muda produktif.
Di era millenia sekarang rekrutmen dan indoktrinasi tidak lagi face to face tetapi mengunakan  soamed dengan menyebarkan ujaran kebencian setta hoax.
“Tiap hari bertebaran jutaan narasi bernada kebencian dan hasutan di media sosial. Ini sulit dibatasi. Dampak narasi hasutan itu terhadap masyarakat hanya dengan kontranarasi bisa diminimalkanya,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi generasi muda mengikuti paham radikalimw dan menjadi pelaku teroris, maka perlu dilakukan sosialisaai bahaya paham radikal dan teroris khususnya dikalangan generasi muda. Hal itu menjadi tanggung jawab bersama termasuk orang tua yang harus mengawasi tingkah laku atau adanya perubahan prilaku anak. Seperti yang biasanya ceria, terbuka, sekarang menutup diri dan sebagainya.
Sementara itu salah seorang Mahasiswa IAIN Batusangkar yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, banyaknya genrasi muda yang terlibat dalam paham radikal dan pelaku teror karena pada usia-usia tersebut, mereka masih dalam pencarian jati diri dan selalu tertantang melakukan hal-hal menantang biar di cap sebagai super hero.
Apalagi menurutnya penyebaran paham radikal itu dilakukan secara masif melalui jejaring sosial. Untuk mengantisipasinya generasi muda harus bijak dalam mengunakan sosmed, jangan mempercayai hoak serta gunakan logika, bila ragu bertanyalah pada orang yang tepat. (TIA)

Leave a Reply