8Batusangkar, Bakaba –Minat masuk ke SMA Negeri 1 Batusangkar tahun ajaran 2017/2018 masih tetap tinggi, sehinga Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru harus menseleksi lebih ketat lagi, berdasarkan Nilai UN (Ujian Nasional).
“Untuk tahun ajaran 2017/2018 tersebut sebanyak 797 orang telah mendaftar ke SMA Negeri 1 Batusangkar, semenara daya tampung kita hanya 252 orang untuk kelas X,” kata Kepala SMA Negeri 1 Batusangkar Drs.Mardilius, M.Pd ketitka ditemui bakaba.net di ruang kerjanya Senin (10/7).
Dikatakan, dari jumlah siswa kelas X itu, nantinya akan dibagi dalam bentuk kelas IPA sebanyak 4 kelas dan IPS sebanyak 3 kelas. Kepada peserta didik baru tetap akan menggunakan kurikulum 2013, mengingat sekolah ini telah memasuki tahun ke-4 dalam pelaksanaan kurikulum tersebut.
Mardilius mengakui, kedepan sekolah ini masih menghadapi berbagai tantangan dan berbagai kendala, terutama dalam mempertahankan mutu yang telah diraih selama ini. Namun demikian, pihak sekolah tetap akan bekerja lebih keras lagi, dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu sekolah untuk bisa dilirik oleh PTN, maupun PTS.
Menyingnggung masalah banyak minat yang masuk sekolah ini, Mardilius mengatakan selain sebagai sekolah tertua juga lulusan atau alumni sekolah ini cukup banyak diterima di Perguruan Tinggi.
“Tahun ajaran kemarin SMA ini telah meloloskan anaknya sebanyak 162 orang dari 246 yang telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri, maupun Swasta dan masih mencetak rekor terbanyak dalam penerimaan mahasiswa baru di Kab. Tanah Datar,” kata Mardilius menambahkan.
Disisi lain, banyak kendala yang dihadapi pihak sekolah dalam pembangunan, renovasi dan tenaga pendidikan sekolah. Sebab, masih banyaknya kekurangan tenaga pendidikan dalam pelajaran wajib dan umum seperti agama, sejarah, dan olaharaga.
Untuk mesiasati kurangnya tenaga pendidikan pihak sekolah mengeluarkan dana sebanyak Rp.13,- juta/bulan untuk membayar honorarium tenaga pendidikan sukarela.
Sedangkan, dalam anggaran pembangunan pihak sekolah membutuhkan dana sebanyak Rp. 32,- milyar untuk pembangunan kelas, kantor serta bangunan yang terkait dengan sekolah. Sebelumnya, bangunan kelas bertingkat yang telah selesai 2 tahun terakhirpun telah dimanfaatkan dalam pembelajaran sekolah dan juga tepat beraktifitas bagi siswa.
“Seharusnya bangunan di renovasi, karena sudah tua dan Revitalisasi sangat dibutuhkan karena minat anak yang tinggi disekolah dalam pemberdayaan fasilitas sekolah dalam menunjang pendidikan untuk siswa seperti penambahan kelas dan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sekolah juga cukup besar”, ujarnya.
Dari pembangunan karakter siswa, pihak sekolah telah menyediakan berbagai fasilitas dalam menunjang minat dan bakat siswa, seperti Drum Band, tahfiz, EC (English Club) dan sebagainya yang menjadi tolak ukur dalam kreatifitas siswa untuk memajukan bakatnya.(IQBAL/WD)