Tanjung Baru, bakaba – Giat Jum’at Sedekah Ramadhan Jilid II Polres Tanah Datar mengambil lokasi Kecamatan Tanjung Baru kabupaten Tanah Datar Jum’at (17/05). Berteman rintik hujan dan mendung mengayut rendah Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas bersama sejumlah Perwira dilingkungan Mapolres melaju mengunakan belasan motor menuju Kecamatan yang berbatasan lansung dengan Kabupaten Agam dan 50 Kota tersebut.
Lebih kurang menempuh perjalanan selama 30 menit rombongan yang akan membagikan sejumlah bingkisan sembako untuk kaum duafa, fakir miskin dan Lansia dan anak yatim itu memasuki wilayah Tanjung Baru dan terlihat Kapolsek setempat juga lansung bergabung dengan belasan motor dari jajaran Polres yang lansung dipimpin Kapolres Bayu.
Selanjutnya motor-motor masuk jalan-jalan setapak dan menaiki dan menuruni perbukitan yang ada di Kecamatan itu, suara motor memecah kesunyian di jalan yang hanya bisa dilalui motor itu. Sementara kiri kanan jalan terlihat undakan-undakan lahan pertanian masyarakat setempat.

Ketika memasuki perkampungan masyarakat Kapolres Bayuaji lansung menyapa dan menegur warga yang jumpai selama perjalanan. Ya… Begitulah cara orang nomor satu di jajaran Polres Tanah Datar ini dalam menjalin interaksi lansung dengan masyarakat.
Dalam memberikan paket bantuan itu, tidak jarang Bayuaji harus menempuh dengan berjalan kaki karena tidak bisa dilewati kenderaan bermotor meski itu kenderaan roda dua.
Tempat tinggal penerina bantuan dalam giat Jum’at Sedekah Bulan Ramadhan ini banyak yang terdapat ditengah-tengah perkebunan dan satu-satunya akses hanya dengan berjalan kaki, maka Kapolres yang dekat dengan masyarakat inipun akan dengan senang hati memakir kenderaan bermotornya dan bibirnya tiada henti tersenyum dan menyapa warga yang kebetulan berpapasan dengannya.
Bayuaji juga dengan ramah menjawab bila ada warga yang bertanya, apa bantuan sembako Polres itu dilakukan setiap saat, atau hanya selama bahkan ada yang menanyakan sejak kapan polisi bagi-bagi paket.
Semua pertanyaan warga dijawab kapolres Bayu dengan ramah, bahkan terkadang beliau yang menanyakan tentang kondisi masyarakat setempat.
Menurut Bayu banyak hal yang dapat diketahui ketika terjalin interaksi dengan masyarakat, contoh ada warga yang menceritakan anaknya gantung diri karena himpitan ekonomi, atau seorang ibu yang terpaksa memasung anaknya selama bertahun-tahun pasalnya tidak mempunyai uang untuk mengobati anaknya yang menderita gangguan jiwa.
“Saya selalu tekankan kepada anggota polisi untuk menjalin interaksi dengan warga”, kata Bayu.
Dengan menjalin interaksi dengan warga banyak persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Sangat rugi polisi yang tidak mau berinteraksi dengan warga tegasnya. (TIA)