Suaranya Bergetar, “Ini Pak Bayu, Kapolres Yang Baik Hati Itu”

Suaranya Bergetar, “Ini Pak Bayu, Kapolres Yang Baik Hati Itu”

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

Batusangkar,  bakaba – Hujan deras baru saja menguyur Batusangkar dan masih menyisakan rintik-rintik seolah engan untuk berhenti, akhirnya Bayuaji Yudha Prajas itu memutuskan untuk berangkat menuju rumah Yus Erlinda mantan wartawan Harian Singgalang yang sudah ditetapkan menjadi target utama dalam kegiatan Jum’at Sedekah Minggu kedua di bulan Ramdhan.

Hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 5 menit rombongan sudah sampai di kediaman Yus Erlinda penderita glukoma yang sudah kehilangan penglihatan itu.

Tubuh itu begitu ringkih dalam balutan baju dengan warna yang sudah memudar, terlihat dia seperti menanggung beban hidup yang begitu berat. Aku tidak kuasa melihatnya, dia yang dulu begitu gesit mendaki merapi untuk mencari siswa SMA yang hilang atau sangat lincah memburu sumber berita.

Kini geraknya melambat dan harus dituntun,  aku meraih jemari tangannya untuk menuntun agar lebih dekat dengan Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas yang sedang melaksanakan giat Jum’at Sedekah Jilid II.  Kapolres juga terlihat mengenggam jemari-jemari kurus yang tingal kulit pembalut tulang.
Aku mendesah dan mundur dari rombongan kerumunan pak polisi dan ibu Polwan itu yang sedang melakukan aksi sosial dalam Jum’at sedekah.  Mataku menghangat dan kristal-kristal bening itu dengan susah payah aku tahan agar tidak menganak sungai dan jatuh di dekat perempuan tangguh mantan wartawan Singgalang itu. Ya Yus Erlinda yang biasa aku panggil uni Linda kini berada dihadapanku.
“Ini benar Pak Bayu Kapolres Tanah Datar yang baik itu”, tanyanya berulangkali dengan suara bergetar seolah tidak yakin Kediamannya dikunjungi orang nomor satu di jajaran Polres Tanah Datar itu.
Kapolres Bayu pun menyakinkan,  bahwa yang datang itu memang dirinya bersama beberapa orang Perwira di Lingkungan Polres Tanah Datar.
Tiba-tiba jemari uni Linda terlihat semangkin erat mengenggam jemari Kapolres Bayu seolah tidak mau dilepas lagi, dan tangan kirinya yang memegang saputangan warna pink terlihat gemetar sementara tubuhnya menyandar pada daun pintu agar tetap dapat berdiri tegak.
Seluruh anggota rombongan dalam Jum’at Sedekah itu hanya membisu dan berdiri terpaku tanpa bergerak terbius oleh adegan yang mengharu biru dan mengaduk-ngaduk hati.
Kapolres Bayu mencoba mencairkan suasana dengan menanyakan kondisi Yus Erlinda yang semangkin ringkih itu,  dan kedua putranya yang menjadi tanggung jawabnya untuk mendidik dan membesarkan titipan ilahi yang begitu berharga itu.
Selanjutnya Kapolres Tanah Datar menyampaikan bahwa kedatangannya untuk menyerahkan sejumlah bingkisan berupa Sembako dan bantuan lainnya.
Bajuaji juga memberikan bantuan satu unit radio, agar uni Linda yang hanya mendapatkan satu-satunya hiburan dan informasi dari radio butut dan harus berjuang keras agar bisa hidup.
Jemari-jemari kurus itu terlihat berusaha menyambut bantuan dan bingkisan yang diserahkan lansung oleh Kapolres Bayu,  meski sudah berusaha sekuat tenaga tapi mungkin karena tangan itu juga sudah mulai melemah,  sehingga hanya mampu untuk menyentuhnya.
Terakhir Bayuaji menyerahkan sesuatu dalam ke tangan Yus Erlinda dan lansung ditanyakannya, Ini apa?  Setelah dijelasnya kertas yang berada dalam dekapnya merupakan bantuan dalam bentuk uang tunai,  Yus Erlinda lansung berkata dirinya sudah sangat senang dikunjungi oleh Kapolres dan tidak perlu diberikan apapun.
“Tidak perlu diberi apa-apa sudah dikunjungi Kapolres Bayuaji saya sudah sangat senang”,  katanya dengan suara serak menahan tangis.
Terakhir seluruh anggota rombongan yang dipimpin lansung oleh Bayuaji Yudha Prajas bergerak meninggalkan kediaman Yus Erlinda dalam hujan rintik yang membasahi bumi,  bumi seperti memahami hati setiap anggota rombongan yang mengharu biru karena kesedihan,  sementara Yus Erlinda terlihat melakukan sujud syukur dalam isak. Sore yang begitu penuh makna dan tidak bisa terwakili oleh kata-kata. (TIA)

Leave a Reply